Mohon tunggu...
Maria Ave
Maria Ave Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peranan Kolesterol pada Jantung

25 Oktober 2017   15:32 Diperbarui: 25 Oktober 2017   15:38 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Serangan jantung saat ini menjadi penyebab utama kematian pada masyarakat modern. Data WHO tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang dan salah satunya adalah Indonesia. Penyakit jantung koroner paling banyak terjadi pada usia 65-74 tahun diikuti usia 75 tahun ke atas, lalu usia 55-64 tahun ,dan terendah usia 35-44 tahun.

Serangan  jantung adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah menuju ke jantung terhambat. (alodokter)

Karena adanya penyumbatan, serangan jantung dapat terjadi. Biasanya pasien serangan jantung mengidap penyakit jantung koroner.

Kolesterol yaitu lemak pada aliran darah atau sel tubuh yang keberadaannya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Kolestrol dibedakan menjadi dua, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolestrol jahat dan HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.

LDL atau kolesterol jahat dibutuhkan tubuh kita sekitar 60% - 70%. Tugas dari LDL adalah mengirimkan kolesterol ke bagian tubuh yang membutuhkan lewat arteri. Timbunan lemak yang semakin lama semakin keras dan tebal yang dinamakan arteriosklerosis akan membuat plak-plak pada dinding arteri dan mampu menyumbat saluran arteri. LDL yang optimal kadarnya dibawah 100 mg/dl.

Lalu apa bedanya dengan HDL? HDL atau kolesterol baik adalah kolesterol yang aman bagi tubuh kita walau kadarnya tinggi. HDL lebih banyak mengandung protein daripada lemak. Tugas HDL adalah "membersihkan" HDL yang terlalu banyak dan membawanya ke hati untuk diolah kembali. HDL yang banyak menjaga kita supaya tidak terkena serangan jantung. HDL yang ideal haruslah lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki dan untuk perempuan di atas 50 mg/dl.

Seringkali kita dengar di masyarakat, seseorang yang kolesterolnya tinggi sering disebut mudah terkena serangan jantung. Sehingga kebanyakan masyarakat semakin was-was dengan si kolesterol. Kenapa bisa begitu? Untuk menjawab fakta yang ada pada masyarakat, saya akan menyuguhkan berbagai faktor-faktor penyebab serangan jantung.

Sebelumnya, gejala-gejala seseorang terkena penyakit jantung antara lain adanya rasa nyeri di dada yang terus-menerus. Ada yang merasa sangat sakit, namun pada penderita diabetes, orang tua, dan wanita terkadang tidak merasakan. Selain itu, sering sesak napas adalah indikasi lain terkena serangan jantung. Merasa lemah, mudah pusing, batuk, mudah berkeringat, dan merasa mual atau gangguan pada pencernaan. Selain itu, terkadang merasakan sakit pada bagian tubuh lainnya seperti pada lengan. Selain sakit fisik tersebut, penderita penyakit jantung juga sering merasakan gelisah dan cemas. Lalu, menurut Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Hasril Hadis, SpJP(K), FIHA serangan jantung lebih parah dari sakit jantung, misalnya mengalami sakit dada hebat, timbul mendadak, dan rasanya seperti ditekan benda berat. Menurutnya, serangan jantung bertujuan untuk melancarkan bekuan darah buntu.

Penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner karena tersumbatnya saluran pembuluh darah dari penimbunan lemak yang disebut aterosklerosis. Arteroma terdiri dari kolesterol dan bahan buangan lainnya yang mampu menyebabkan juga darah menggumpal atau trombosis.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, kolesterol yang tinggi memicu penyakit jantung koroner yang biasanya menjadi cikal bakal dari serangan jantung. Kolesterol yang tinggi mampu membuat pembuluh darah semakin sempit dan semakin keras, sehingga memperlambat aliran darah menuju jantung. Karena semakin lambat, pasokan oksigen yang harus disampaikan ke jantung dan seluruh tubuh menjadi berkurang sehingga jantung harus bekerja lebih keras lagi dengan cara memompa dengan tenaga yang kuat.

Nah, karena itu kolesterol sangat mempengaruhi timbulnya penyakit jantung. Apalagi, kadar HDL yang dimiliki juga tidak pada kadar yang normal, tentunya mengakibatkan semakin cepatnya terbentuknya LDL yang hinggap di dinding-dinding pembuluh darah, tidak ada yang mampu membersihkan karena tenaga dari HDL yang sedikit juga tidak memungkinkan membawa seluruh plak-plak yang ada di dinding pembuluh menuju ke hati. Sehingga terjadi penumpukan plak yang menyebabkan menyempitnya pembuluh darah.

Kolesterol tinggi ini dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat yang tidak hanya menyempitkan pembuluh darah namun juga menggumpalkan darah. Tentunya penggumpalan tersebut akan menghambat aliran darah jantung. Kebiasaan-kebiasaan yang berperan besar dalam penyakit jantung antara lain :

Cara hidup yang tidak seimbang merupakan salah satu penyebab tingginya kolesterol. Masyarakat zaman ini, lebih sering memakan makanan yang berkolesterol tinggi seperti daging merah dan seafood. Selain itu, makanan cepat saji juga memiliki kolesterol yang tinggi. Mengapa makanan cepat saji tetap berkolesterol tinggi? Pada umumnya, makanan cepat saji terdiri dari daging yang dicampur dengan bagian tubuh yang lainnya, seperti jeroan, dan tidak jarang juga campuran itu berasal dari "sapi-sapi" yang berbeda. Selain itu, daging-daging yang digunakan bukanlah bagian daging yang bermutu tinggi, seperti sirloin, T-bone, dan lain-lain. Sehingga, kadar kolesterolnya tinggi.

Karena tingginya kolesterol, menyebabkan terjadinya obesitas. Obesitas juga menyebabkan penyakit jantung koroner. Tahukah Anda, di Amerika Serikat terdapat banyak penduduk yang malnutrisi dan sekaligus obesitas? Hal ini disebabkan oleh konsumsi makanan cepat saji yang sangat tinggi tanpa diimbangi oleh sayuran dan buah. Dan juga cara hidup yang tidak diimbangi dengan olahraga secara rutin. Menurut UNSW School of Technology and Biomolecular Science, olahraga yang baik untuk megurangi lemak adalah olahraga yang membuat kita banyak mengeluarkan napas. Karena dengan mengeluarkan banyak napas, kita mengeluarkan banyak karbon dioksida dan uap air yang berasal dari lemak. Hal ini berbeda dengan hanya bernapas secara berlebihan tanpa berolahraga. Karena saat kita melakukan itu, pengikatan oksigen dan pembentukan karbon dioksida sama dengan saat kita bernapas biasa.

Penyebab selanjutnya, karena adanya kelainan genetik yang mengatur metabolisme lemak. Pada umumnya, seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki kolesterol tinggi mempunyai "bakat" terkena kolesterol tinggi. Kelainan ini dikenal dengan hiperlipidemia familial yang terdiri dari hiperkolesterolemia familial dan hipertrigliseridemia familial.

Penyebab lainnya bisa terkena penyakit jantung koroner adalah penyakit diabetes, penderita yang terkena diabetes mengalami penebalan pada dinding pembuluh darah yang mampu menghambat jalannya aliran darah. Terutama untuk orang yang menderita diabetes melitus tipe 2 yang bisa menghasilkan kolesterol tinggi menjadi banyak, karena diabetes mampu mempengaruhi kadar kolesterol. Orang-orang dengan diabetes cenderung memilkik trigliserida tinggi, penurunan HDL, dan kadang peningkatan LDL yang mampu menyempitkan pembuluh arteri.

Dengan memiliki kolesterol yang tinggi, potensi terkena serangan jantung lebih besar karena seperti penjelasan di atas, terjadi penyempitan arteri karena banyaknya LDL yang menjadi plak pada dinding pembuluh darah. Dr. Dwight Lundell, ahli bedah toraks kardiovaskuler dari Amerika mengatakan, apabila seseorang telah terkena kolesterol tinggi dan menurunkan kolesterolnya, resiko penyakit jantung tidak akan turun meski kadar kolesterol sudah ada di normal. Namun bukan berarti mereka yang memiliki kolesterol normal lebih aman daripada mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Faktor penyebab penyakit jantung koroner ataupun serangan jantung tidak hanya kolesterol, namun ditemukan faktor-faktor lain seperti :

Faktor pertama adalah adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penderita hipertensi juga memiliki resiko yang besar dalam mengidap penyakit jantung. Karena bertekanan darah tinggi, otomatis kerja jantung jadi semakin berat dan pembuluh darah terbebani. Penyebab lainnya adalah kurangnya glikogen pada otot. Glikogen merupakan gula otot yang digunakan oleh otot sebagai energi. Apabila glikogen kurang, otomati kerja otot tidak optimal dan jantung terdiri dari otot jantung.

Kebiasaan lainnya seperti kebiasaan merokok. Karbon monoksida dalam asap rokok menyebabkan terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat jantung apabila semakin banyak gumpalan yang ada. Karbon monoksida yang merupakan gas yang belum stabil karena ikatan kovalennya kurang satu, bila dihirup dan sampai paru-paru, karbon monoksida akan berikatan dengan oksigen di dalam paru-paru. Sehingga mengurangi oksigen yang dapat diikat oleh hemogoblin (darah merah). Dan tahukah Anda, karbon dioksida adalah gas yang menumbuhkan hasrat untuk bernapas, sehingga menimbulkan sesak napas. Perokok mempunyai risiko 24 persen lebih tinggi menderita penyakit jantung daripada mereka yang tidak merokok.

Penyebab lain adalah seseorang menderita penyakit lain yaitu peradangan kronis pada dinding pembuluh darah. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Dwight Lundell. Ia mengatakan, peradangan kronis ini dapat mengakibatkan serangan jantung yang parah.

Penyebab-penyebab lain makin tingginya potensi serangan jantung seperti makin bertambahnya usia. Semakin tua, pembuluh darah terutama arteri akan  semakin kaku dan berkurangnya daya elastisitasnya. Faktor lainnya adalah jenis kelamin. Laki-laki lebih rentan terkena penyakit jantung koroner daripada perempuan. Namun apabila usia mencapai 50 tahun, baik laki-laki maupun perempuan memiliki resiko yang sama besar.

Riwayat penderita penyakit jantung dalam keluarga juga sangat berpengaruh terhadap potensi seseorang terkena penyakit jantung. mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga akan lebih tinggi potensinya terserang penyakit jantung.

Selain itu, kelelahan menjadi penyebab lain dari timbulnya serangan jantung. sudah sering kita dengar banyak atlet yang meninggal akibat serangan jantung. Penyebab terbesarnya adalah karena jantung terlalu lelah diberikan aktivitas yang berat seperti latihan dan saat pertandingan.

Menurut saya, penyakit, bahkan serangan jantung dapat menimpa siapa saja baik mereka yang memiliki kolesterol tinggi maupun kolesterol normal. Namun, apabila dilihat dari berbagai aspek yang menimbulkan adanya penyakit jantung koroner, penderita kolesterol tinggi akan lebih besar terkena serangan jantung daripada yang memiliki kolesterol normal. Apalagi orang yang memiliki kolesterol tinggi dan melakukan aktivitas yang mampu meningkatkan presentase serangan jantung, akan lebih beresiko terkena serangan jantung yang fatal.

Yang sekarang harus kita mulai lakukan adalah untuk terus menjaga dan merawat diri kita dari penyakit jantung ini, dengan cara mulai hidup secara teratur dengan makan makanan yang sehat dan setiap hari. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan makanan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Selain itu, mari mengimbanginya dengan berolahrga secara teratur sehingga kita tidak terlalu banyak menyisakan lemak jahat pada tubuh kita. Tidak merokok dan tidak minum alkohol, serta menyadari batas ketahanan tubuh kita. Lebih baik tidak memaksakan diri supaya hidup jantung kita tidak semakin memendek.

Sekian penjelasan dari saya mengenai kolesterol dan serangan jantung ini. Saya mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam menjelaskan dan menuliskan. Semoga Anda sekalian semakin paham setelah membaca penjelasan ini. Salam sehat!

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun