#####
“Lihat perempuan itu menjijikan.”
“Iya betul-betul.”
“Aku dengar-dengar dia seperti tantenya.”
“Sepertinya dia dijual oleh tantenya juga.”
“Menjijikan sekali ya.”
“Ariana, jangan di dengarkan lagi. Mereka hanya iri padamu.”
“Joshua, kamu kagetin aku aja.” Kataku sambil melihat ke arah teman laki-laki yang ada di sebelahku. Hanya dia, Joshua, teman laki-laki yang kupunya satu-satunya. Dia cukup manis untuk laki-laki, murah senyum, dan baik. Dia tidak peduli aku dari keluarga seperti apa.
“Maaf, aku tidak bermaksud.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!