Mohon tunggu...
Maria Nida Bidja
Maria Nida Bidja Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru yang mengampuh mata pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMK yang mengampuh mata pelajaran Bahasa Inggris.

Maria Nida Bidja, anak pertama dari dua bersaudara. Lahir dari Ibu Aeni Lagalima, S.Pd dan ayah Darsid Bidja (Alm). Lahir dikota Luwuk, 11 Agustus 1988 dan hingga sekarang tinggal serta melaksanakan aktifitas sehari-harinya sebagai seorang guru di SMKN 1 Luwuk. Berlatar belakang pendidikan Bahasa Inggris yang sitempuh sejak S1 dan S2 di Universitas Negeri Gorontalo membuat Maria aktif pula di dunia pariwisata. Bergabung bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) ditingkat Kabupaten dan Provinsi membuat hoby Travelling Maria sellau terasag. Menjumpai khalayak orang dengan latar belakang perkerjaan yang berbeda, membuat Maria aktif dalam mengasah kemampuan Publics Speakingnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Optimis dalam Semarak Merdeka Belajar: Keyakinan dan Karya Nyata adalah Modal Terbesar dalam Sebuah Perubahan

15 Mei 2023   17:37 Diperbarui: 15 Mei 2023   18:07 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doc.Pribadi Miss. Maria
Doc.Pribadi Miss. Maria

Langkah  awal yang kami lakukan tentunya tidak langsung terterima dengan baik oleh sebagian besar rekan guru kami, terutama guru yang memiliki karakter  sangat tertutup dengan adanya perubahan. Ini kemudian yang membuat kami harus berfikir keras menemukan kembali cara atau solusi dalam memperkenalkan Kurikulum Merdeka agar bisa diterima oleh semua rekan guru yang ada. Sebab, secara pribadi penulis meyakini, bagaimana mungkin peserta didik mampu menerima proses pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak kepada mereka, sekiranya guru sebagai mediator atau fasilitator tidak mampu memahami dengan baik esensi yang ada pada Kurikulum Merdeka, khususnya pendidikan yang memerdekakan anak.  Seyogianya Gurulah yang akan menjadi contoh agar bisa digugu dan ditiru.

Seiring berjalannya waktu, kami (guru-guru yang telah menerima Kurikulum Merdeka) mulai membentuk Komunitas Belajar disekolah yang diberinama Komuntas Belajar SMKN 1 LUWUK. Hal ini dimaksudkan sebagai wadah yang cukup efisien dalam berbagi kegiatan praktik baik kami tentunya yang berkaitan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka. Pelan tapi pasti, dengan niat yang kuat, komitemen serta usaha nyata akhirnya langkah kami mendapatkan perhatian dan dukungan dari  rekan-rekan guru kami yang semula menolak adanya perubahan. 

Kolaborasi yang baik serta dukungan Kepala Sekolah secara penuh memberikan kami kesempatan untuk berbagi, tidak hanya diseputaran lingkungan sekolah, namun juga penulis  diundang dalam beberapa kegiatan pengimplementasan Kurikulum Merdeka diberbagai jenjang baik secara Luring maupun daring. Kesempatan untuk berkarya dan meningkatkan potensi diri tentunya kami manfaatkan semaksimal mungkin. Penulis sangat yakin dan percaya bahwasanya "Hal kecil bagi kita, bisa jadi luar biasa untuk orang lain". Sehingganya, sampai saat ini penulis masih tetap optimis dan yakin bahwa hal yang baik akan memberikan manfaat yang baik pula. Mari bapak dan ibu guru hebat semua, tetap optimis dan yakin bahwa perubahan yang kita lakukan sekecil apapun itu, akan selalu saja menjadi amal pahala yang baik untuk kita semua.

Doc.Pribadi Miss. Maria
Doc.Pribadi Miss. Maria

Akhir kata, penulis menyadari tiada perubahan yang menghasilkan kebaikan yang dpat terjadi dalam sekejap. Semua membuthkan proses dan usaha yang Nyata. Ide kecil dari kita akan sangat jauh berarti jika dilakukan dengan niat yang kuat ketimbang ide besar namun tanpa realisasi. Mari tetap berusaha untuk tetap berbagi, sebab guru yang hebat adalah guru yang tidak merasa "besar" jika ia mampu berbagi dan tidak merasa " kecil" jika ia baru bisa "menerima". Tetap berusaha untuk menjadi penggerak ditengah keterbatsan yang ada....

Wassalamualaikum Wr.Wb!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun