Ancaman
Menurunnya populasi penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dapat disebabkan karena adanya beberapa ancaman yang mempengaruhi siklus hidup penyu belimbing.Â
Ancaman yang dihadapi oleh penyu belimbing, di antaranya: kerusakan habitat peneluran karena adanya pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan rusaknya pantai-pantai yang penting bagi penyu untuk bertelur dan berkurangnya tempa peneluran penyu.
Ancaman lainnya yaitu pemanfaatan penyu belimbing dan pengambilan telur serta dagingnya yang berlebihan untuk obat dan makanan menyebabkan populasi penyu menurun dengan sangat cepat.Â
Ancaman selanjutnya yaitu, adanya penangkapan penyu dan telur penyu untuk diperdagangkan. Ancaman yang terakhir, yaitu adanya penangkapan penyu belimbing secara tidak langsung oleh nelayan menggunakan pukat udang alat tangkap ikan tuna dan ancaman yang disebabkan oleh alam yaitu perubahan iklim.Â
Beberapa dampak dari perubahan iklim, yaitu : cuaca ekstrem dan perubahan pola arus dapat merusak habitat peneluran, peningkatan suhu di daerah sarang penyu menyebabkan komposisi kelamin penyu yang ditetaskan, dan kenaikan muka air laut dapat sarang penyu terendam air laut dan merusak telur penyu.
Status konservasi
Banyaknya ancaman bagi penyu belimbing (Dermochelys coriacea) Â yang menyebabkan menurunnya populasi pada penyu, akhirnya berdampak pada status konservasi dari spesies penyu ini. Berdasarkan data IUCN (International Union for Conservation of Nature) tahun 2009, penyu belimbing dikategorikan sebagai spesies berstatus Critically Endangered / sangat terancam punah.Â
Selain dari ancaman yang disebabkan oleh faktor antropogenik, faktor alam seperti perubahan iklim dapat menjadi tekanan bagi penyu belimbing untuk tetap bertahan hidup walaupun penyu memiliki kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim. Untuk itu diperlukan upaya konservasi dan perlindungan yang ketat untuk spesies penyu terbesar di dunia ini. Â
Upaya yang dapat dilakukan sebagai langkah konservasi bagi penyu belimbing, yaitu: melindungi habitat peneluran, tidak memanfaatkan daging atau pun telur dan rangka tubuhnya untuk kebutuhan ekonomi secara berlebihan dan mencegah terjadinya penangkapan penyu secara tidak disengaja.