Selanjutnya tidak ada parental care setelah telur menetas dan tukik kembali ke laut untuk menjalankan proses pertumbuhan dan perkembangannya tanpa asuhan induk betina.
Perilaku
Penyu belimbing  (Dermochelys coriacea) mayoritas hidup sebagai soliter, yaitu hidup sendiri atau berpasangan dan tidak dengan kelompoknya. Mereka bermigrasi  dengan jarak yang sangat jauh antara tempat bersarang dan tempat  mereka mencari makan. Masa migrasi penyu belimbing ini berkisar 2---3  tahun dengan waktu istirahat antara 9---10 hari.Â
Penyu belimbing akan berusaha menemukan lokasi dengan konsentrasi/ jumlah ubur-ubur  yang tinggi, atau di dekat permukaan dan bahkan menyelam untuk menemukan jumlah mangsa tertinggi.
Dilihat dari perilaku makannya, penyu belimbing termasuk reptil karnivora yang makanan utamanya adalah hewan gelatinous invertebrate, yaitu ubur-ubur. Selain itu, penyu belimbing dapat memakan krustasea kecil, ikan, cacing air, zooplankton, kelompok cephalopoda, dan lain-lain.Â
Penyu belimbing tidak memiliki otot serta rahang yang kuat untuk memakan mangsa yang bercangkang keras, sebaliknya  rahang tajam yang dimiliki penyu belimbing digunakan untuk menggigit mangsa yang lunak dan penyu belimbing memiliki struktur duri di bagian kerongkongannya yang berfungsi untuk mencegah mangsa keluar ketika sudah ditelan.Â
Selain dari perilaku makannya, penyu belimbing memiliki keunikan dalam hal menyelam. Penyu belimbing merupakan salah satu satwa di muka Bumi dengan memiliki kemampuan menyelam yang luar biasa. Mereka mampu menukik ke kedalaman laut hingga mencapai 1500 meter untuk mencari ubur-ubur, makanan kesukaannya .
Dilihat dari perilaku penyu betina, penyu betina yang bersarang menutupi pasir di atas telurnya, dengan tujuan untuk mengaburkan aroma telur dan membuat telur lebih sulit untuk ditemukan oleh predator kecil di sekitar tempat penyu bersarang. Tukik yang sudah menetas menunggu sampai malam tiba untuk menuju laut agar terhindar dari adanya predator. Â
Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit tukik penyu belimbing yang bisa bertahan hingga fase dewasa karena banyaknya bahaya/ ancaman  di laut bagi tukik yang baru menetas.
EkologiÂ