Baru beberapa hari ini tak berjumpa, serasa selaksa masa sirna
Menatapmu dengan pakaian warna warni sangat ceria
Mendengar ceriwis dan celotehan yang terkadang manja, mengoda bahkan bikin tanda tanya
Dengan ramainya teman teman dengan goresan pena serta visual pewarta
Membuat gemas bagai pipi gembul bayi ingin kucubit segera
Ternyata rindu itu berat, tidak saja di dada di kepala juga...
Baiknya kubawa kemana, rasa rasa yang menancap menggiring jiwa berkelana
Menyebut nama menambah buncah jiwa ingin bersua
Pintumu terlihat terbuka, namun waktu yang memasung untuk menutup mata
Tolong carikan cara agar candu ini terpuaskan dalam sua
Bukan salahmu jika aku merona membayangkan jumpa
Karena rasa sudah semerbak di relung jiwa walau tampa kata kata
Selalu halu membayangkan wajahmu tersenyum menggoda
Walau tampa diminta, seringku membuka tirai mengintip sekedar saja
Sekedar tahu apa kabarmu, walau tiada kata kata sapa
Cukup bagiku untuk sementara membunuh rindu yang meronta
Bukan pula tanggunganmu, jika hati serasa menghamba dan merana
Karena takdir yang membawa kita mengikat rasa dengan rasa
Adakah kau bertanya, mengapa dengan rasa yang ku punya
Yang kubawa sampai dengan percakapan dengan siapa dan dimana mana
Karena engkau adalah ceritaku di bibir bibir berwarna
Adakah kau bertanya, bagaimana ku mengingatmu dengan satu nama
Dan kurangkai dalam memory seikat mawar merah menyala
Kau tahu, engkau benar benar gadis penggoda...Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H