Saat yang tak berpunya harus menghamba pada perang opininya
dengan segenap perangkat pencuci otak yang ada.
Inilah sebuah fase bangsa,
Kian terpuruk dan nelangsa
Karena ulah para begundal intelektual
yang haus pamor dan pujian
yang dimuliakan, dicinta di depan mata kamera
disanjung dalam berita, dipuja bagai dewa
yang seakan-akan didamba  rakyat
Berbahagialah mereka yang dihinakan, yang dijerat hukum rimba,
yang selalu dipersalahkan karena berita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!