Wahai kaum berotak,
untuk apa berdebat kalau bisa mufakat,
untuk apa mempercantik diri kalau bisa jadi diri sendiri,
untuk apa jadi pengikut kalau bisa jadi pemimpin,
apa hanya untuk dianggap baik oleh mata internasional?
apa engkau lupa dengan kekayaan nusantara sendiri, yakni Kearifan Lokal..
Mereka yang damai jauh dari kotak suara, yang ada hanya kebulatan suara
Sementara engkau  hanya bangga dengan perdebatan sosial media,
bangga dengan sandangan modernitas,
komentar berita sana sini yang seringkali melampaui batas.
Kaum berotak bebas bicara dengan kecukupannya