Kemudian, Max Weber membagi tipe-tipe otoritas dalam bentuk hubungan sosial yang dilakukan bawahan terhadap seseorang yang memiliki otoritas, diantaranya otoritas tradisional yang percaya terhadap kesakralan tradisi lama dalam proses legitimasi dan dianggap masih berlaku hingga sekarang.Â
Selanjutnya, otoritas karismatik yang didasarkan pada penerimaan masyarakat terhadap seseorang karena keistimewaan, kualitas, ataupun sikap heroiknya dalam memegang sebuah otoritas. Kemudian, otoritas legal formal yang didasarkan pada proses birokrasi dalam upaya mendapatkan otoritas yang sah karena terdapat undang-undang yang mengaturnya dan diyakini oleh Max Weber sebagai otoritas paling rasional bagi pelaksanaan otoritas atas manusia lain.
Daftar rujukan
- Benedanto, P. 2015. Politik Kekuasaan Menurut Niccolo Machiavelli. Jakarta: PT Gramedia.
- Hansen, G. P. 2001. Max Weber, Charisma, and the Disenchantment of the World. The Trickster and the Paranormal , 102-109.
- Hidayat, A. 2013. Dialektika Fungsional Antara Hukum dan Otoritas Kekuasaan Negara. MMH , 565-575.
- Kusumohamidjojo, B. 2014. Filsafat Politik dan Kotak Pandora Abad ke-21. Yogyakarta: Jalasutra.
- Rodee, C.C,dkk. 2011. Pengantar Ilmu Politik. Terjemahan Zulkifli Hamid. Jakarta : Rajagrafindo Persada.1983
- Maran, R. R. 2001. Pengantar Sosiologi Klasik. Jakarta .
- Nasiwan, C. &. 2012. Dasar - Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Ombak.
- Mudhoffir, A. M. 2013. Teori Kekuasaan Michel Foucault : Tantangan bagi Sosiologi Politik. Jurnal Sosiologi Masyarakat, 18(1), 75-100.
- Santoso, T. 2001. Kekuasaan dan Kekerasan. Masyarakat Kebudayaan dan Politik, 19(4), 89-102.
- Wakhid, A. A. 2011. Eksistensi Konsep Birokrasi Weber dalam Reformasi Birokrasi Indonesia. TAPIs, 7(13), 126-146.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H