Pada 1918, dia pindah berkerja di harian Neraca dan menjadi dewan Volksraad [5].Â
Pada tahun 1922, dia telah memimpin anak buah yang telah tergabung ke dalam PPPB [6] yang telah mengadakan gerakan mogok di Yogyakarta. Selain itu juga dia telah mempimpin adanya gerakan yang tujuannya untuk memprotes terhadap aturan landrenteselsel [7].
Selain itu dia telah mendirikan harian Kaum Kita di Bandung dan Mimbar Rakyat, namun kedua organisasi tersebut tidak bertahan lama.
Bersama dengan Ki Hajar Dewantara membangun Komite Bumiputera, Abodel Moesis telah menentang adanya rencana yang diterapkan dan dikeluarkan oleh pemerintah Belanda yang mengadakan perayaan kemerdekaan Belanda oleh pihak Perancis.
Setelah kemerdekaan Indonesia berlangsung, dia mendirikan Persatuan Perjuangan Priangan di Jawa Barat.
Pada tanggal 30 Agustus 1959, Presiden Soekarno telah mengkukuhkan Abdoel Moesis sebagai pahlawan nasional.
Karya-karya terbesar selama hidupnya adalah Dari Hal Oebi Kajoe (1917), Menanam Serai dan Memperbuat Minjak (1920, Salah Asuhan (1928), Pertemuan Jodoh (1932), Robert Anak Surapati (1953), Surapati (1952).Â
[1] Â Â directeur onderwijs adalah direktur pendidikan.
[2] Â Â klerk adalah perkerja kantoran.
[3] Â Â Hoofcorrector adalah kepala korektor.