Mohon tunggu...
Margaretha Eva Putri Setiawan
Margaretha Eva Putri Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa S1 Kimia Universitas Sebelas Maret. Berusia sembilan belas tahun, tahun ini. Saya memiliki kemampuan memaparkan ide saya tapi karena kesibukan saya jarang menuangkannya dalam blog maupun sarana lain.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Cinta Itu Sederhana, Tak Serumit Teori Manusia

16 Oktober 2023   01:08 Diperbarui: 18 Oktober 2023   01:15 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Cerita cinta. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Cukup bangun pagi, pergi ke pasar atau supermarket terdekat, beli bahan makanan yang mudah diolah, sajikan di tempat makan sederhana bagi orang yang dicintai itu sudah lebih dari cukup. 

Dengan memasak bagi orang yang dicintai bahkan masakan yang sederhanapun itu berarti seseorang peduli dengan kesehatan orang yang dicintai. 

Memenuhi salah satu kebutuhan pokok orang yang dicintai dengan memasak makanan baginya juga tak perlu biaya mahal, pasar tradisional adalah kuncinya harga barang disana lebih murah dan tak kalah lengkap dari supermarket. 

Seperti yang diketahui bahwa makanan adalah salah satu kebutuhan pokok di hidup manusia, dan kesehatan adalah hal paling penting bagi kehidupan seseorang karena tanpa jiwa dan raga yang sehat kelangsungan hidupnya pasti akan terganggu. 

Maka dengan memasak menu makan orang yang dicintai, baik sesekali atau lebih baik setiap hari adalah salah satu sumbangsih besar wujud cinta yang konkrit untuk dapat dilakukan bagi orang yang dicintai.

Menurut banyak studi, masing-masing orang pasti memiliki salah satu love language yang menonjol dimana hal itu yang membuat perasaan dicintai dan bahagia dalam dirinya bertambah besar. 

Hal ini pula yang menjadi patokan bagi pasangan, sesama teman, orangtua-anak, maupun hubungan yang lain yang hendak mewujudkan cinta, orang akan cenderung berpatok pada 'love language' yang dimiliki orang yang dicintai tersebut. 

Namun, menurut saya, tak perlu terpaku pada salah saju jenis love language saja yang belum tentu diri sendiri dapat melakukannya dengan baik karena pada dasarnya love language yang dimiliki seseorang itu relatif. 

Tidak ada alat ukur maupun tes yang dapat menentukan jenis love language apa yang dimiliki seseorang secara akurat. 

Seseorang cenderung mematok love language yang dimilikinya hanya berdasarkan pengalaman dan perasaan yang dirasakan. 

Menurut opini saya, seseorang pasti akan bahagia asal mendapat perlakuan khusus dari orang yang dicintai yang mungkin terkadang bertolak belakang dengan suatu kebiasaan sebagaimana ia ingin diperlakukan yang sering disebut sebagai love languge yang ia miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun