Gangguan Eksibisionistik adalah salah satu gangguan Kesehatan Mental dimana seseorang menampilkan alat kelaminnya pada orang asing atau orang yang tidak menginginkannya dalam rangka pemuasan kebutuhan seksual dirinya. Perlu dipahami, tujuan Gangguan Eksibisionistik utamanya seksualitas bukan untuk mencari perhatian atau mengambil keuntungan.
Ketika menunjukkan alat kelaminnya, individu dengan Gangguan Eksibisionistik berfantasi tentang masturbasi atau melakukan masturbasi, namun tidak dilanjutkan dengan upaya perilaku seksual dengan orang di hadapannya.
Gangguan Eksibisionistik lebih banyak terjadi pada laki-laki dan korbannya biasanya perempuan, baik anak di bawah umur maupun dewasa, yang sedang lengah. Walaupun jarang dilaporkan, perempuan juga bisa melakukan eksibisionisme, namun kadang ini tertutupi dengan pornografi (yang telah mengeksploitasi secara seksual perempuan - bahkan ada peminatnya).
Jika tidak tertangani dengan baik, Gangguan Eksibisionistik dapat mengganggu kehidupan sosial dan relasi intimnya.Â
Oleh karena itu, individu dengan Gangguan Eksibisionistik perlu mendapatkan bantuan psikologis profesional untuk dapat mengelola gangguannya tersebut.
Mengapa Eksibisionisme?
Eksibisionisme adalah perilaku menampilkan bagian tubuh pribadi/kelamin yang biasanya tidak terbuka pada khalayak umum, misalkan: payudara, alat kelamin, atau pantat.
Beberapa jenis perilaku eksibisionisme adalah:
1. Anasyrma, mengangkat rok ketika tidak menggunakan pakaian dalam, dalam rangka menunjukkan alat kelamin.
2. Mooning, atau menunjukkan pantat dengan cara menurunkan bawahan dan pakaian dalam. Sering juga, hal ini dilakukan dalam rangka bercanda, protes atau penghinaan. Artinya perlu dibedakan apakah sungguh eksibisionisme - karena satu perilaku sama bisa bermakna/tujuannya berbeda-beda.