Tidak kalah penting, menjaga keseimbangan antara kegiatan individual dan kolaboratif juga krusial. Memberikan waktu yang cukup bagi setiap anak untuk mengeksplorasi minat dan keterampilan mereka secara mandiri dapat membantu mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian. Di sisi lain, aktivitas bersama dapat mengajarkan mereka pentingnya kerja tim dan kerjasama.
Dengan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan memahami tantangan perkembangan kognitif yang mungkin muncul, orang tua dapat membantu anak-anak jarak berdekatan untuk mencapai potensi maksimal mereka. Melalui pendekatan yang penuh perhatian dan adaptif, mereka dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi setiap anak.
Refrensi:
1. Brody, G. H. (2004). "Siblings' Direct and Indirect Contributions to Child Development." *Current Directions in Psychological Science*, 13(3), 124-126. doi:10.1111/j.0963-7214.2004.00288.x
2. McHale, S. M., Updegraff, K. A., & Whiteman, S. D. (2012). "Sibling Relationships and Influences in Childhood and Adolescence." *Journal of Marriage and Family*, 74(5), 913-930. doi:10.1111/j.1741-3737.2012.01011.x
3. Knafo, A., & Plomin, R. (2006). "Parental Discipline and Affection and Children's Prosocial Behavior: Genetic and Environmental Links." *Journal of Personality and Social Psychology*, 90(1), 147-164. doi:10.1037/0022-3514.90.1.147
4. Prime, H., Wade, M., & Browne, D. T. (2020). "Risk and Resilience in Family Well-Being During the COVID-19 Pandemic." *American Psychologist*, 75(5), 631-643. doi:10.1037/amp0000660
5. Hetherington, E. M., & Parke, R. D. (2003). *Child Psychology: A Contemporary Viewpoint*. New York: McGraw-Hill Education.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H