“Hidup batu akik! Hidup batu akik!”
*
Menjelang sore Sardan dan Meiske memasuki rumah dengan satu tas berisi uang hasil penjualan batu-batu akik pemenang lomba dan batu-batu lain koleksinya.
Di dalam kamar keduanya membuka tas penuh uang.
“Gila, Pa!” Meiske berteriak berbinar-binar. “900 juta nggak kurang. Belum lagi yang langsung ke rekening Papa. Berapa tadi jumlahnya? Rp1,7?”
Sardan menimang-nimang uangnya.
“Awas lho, Pa...”
“Awas apa?”
“Papa kawin lagi. Biasanya laki-laki begitu. Lagi miskin setia sama satu istri. Begitu banyak duit langsung kepingin cari istri kedua, ketiga...”
“It’s never happen. Nangte aja...”
“Di depanku nangte, di belakang?”
“Gini deh. Ini uang kamu yang pegang. Buku rekening kamu yang pegang. Kamu bisa cek jumlahnya...”
Masih dengan wajah yang berubah agak cemberut, Meiske ikut memegang-megang uang di dalam tas.