Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Peri Cantik Suka Batu Akik (Episode 3)

12 Mei 2015   00:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Marsudi tersenyum. “Baiklah. Kita semua sudah tahu harganya. Transaksinya nanti saja,” katanya meredam kegaduhan.

Bacan palamea dari Palamea milik Sardan juga sangat istimewa. Warna biru dominan di pinggir-pinggirnya, lalu di tengahnya warna hjau beningnya nampak kentara. Anehnya, begitu disorot dengan senter, warna hijau dan kebiruan itu seperti berpindah-pindah membuat kolektor baru akik terlongong-longong.

“Nah, kalau yang ini berapa mau dilepas, Pak Sardan?”

Sardan kembali melirik Meiske yang selalu gagal menyembunyikan senyumnya. “Tujuh ratus lima puluh saya lepas, Pak...” kata Sardan.

Kembali sejumlah orang mengacungkan tangan.

“Saya bayar!”

“Saya kasih duit tunai.  Sekarang!”
“Buat saya saja!”

“Jangan! Saya berani delapan ratus!”

“Sabar...sabar...sabar...ini bukan arena lelang. Transaksi belakangan. Mari kita lihat batu-batu akik Pak Sardan yang lainnya...” pekik Marsudi.

Selain tiga batu akik itu, lima batu akik lainnya juga terpilih sebagai pemenang. Blues Saphire-nya istimewa. Calsedonnya memukau. Giok Aceh-nya tak ada lawan. Combongnya mendecakkan. Kalimaya-nya membuat mulut penonton menganga.

“Ternyata kita punya jagoan baru untuk penggemar dan kolektor batu kaki,” kata Marsudi sebelum menutup acara. “Kepada saya, Pak Sardan hari ini memang cuma membawa delapan batu. Di rumahnya masih berserakan batu-batu jenis lain seperti Batu Sungai Dareh, Giok, Kecubung, Lavender, Topaz, Ruby, dan entah apa lagi. Kita akan tunggu di lomba berikutnya apa yang nanti bakal ditampilkan Pak Sardan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun