Menurut Prayitno (1997:35-36), layanan bimbingan konseling mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Guru SD harus melaksanakan ketujuh layanan tersebut agar dapat mengatasi permasalahan siswa sedini mungkin dan meningkatkan prestasi belajar mereka.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam bimbingan konseling belum optimal karena beban kerja yang tinggi. Oleh karena itu, integrasi kegiatan belajar-mengajar dengan bimbingan konseling di SD penting. Prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar yang bernuansa bimbingan antara lain menciptakan iklim kelas yang kondusif, memperlakukan siswa dengan penuh penghargaan, memahami setiap permasalahan siswa, memberikan bantuan sesuai kebutuhan, dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai.
Bimbingan belajar bertujuan membantu siswa mencapai keberhasilan belajar optimal. Strategi bimbingan belajar meliputi kelompok belajar, informasi cara belajar yang efektif, pengaturan jadwal belajar, dan lainnya. Tujuan bimbingan dan konseling belajar di SD adalah membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
Peran bimbingan dan konseling belajar di SD diharapkan semakin meningkat melalui kerjasama antara guru kelas dan guru bimbingan. Dengan penerapan fungsi, bidang, layanan, dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, diharapkan siswa yang mengalami masalah dapat terbantu dan siswa lainnya juga dapat mendapat manfaat dari peningkatan layanan tersebut. Ini dilakukan dengan memberikan layanan bimbingan belajar bersamaan dengan materi pelajaran.
PENUTUP
KESIMPULAN
Di tingkat Sekolah Dasar, bimbingan konseling tidak diberikan secara khusus oleh guru bimbingan dan konseling seperti di SMP dan SMA. Guru kelas memiliki tanggung jawab menyeluruh, termasuk memberikan layanan bimbingan konseling kepada seluruh siswa tanpa terkecuali, selain menyampaikan materi pelajaran. Guru kelas sangat vital dalam perkembangan siswa, terutama dalam hal belajar.
Namun, di lapangan, terutama di SD, peran guru kelas dalam bimbingan konseling belum optimal karena beban kerja yang tinggi. Maka, tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa menyesuaikan diri dalam belajar sehingga mereka dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan masing-masing dan mencapai perkembangan optimal.
Tujuan khususnya adalah membantu siswa SD mengembangkan kebiasaan belajar yang baik, mencapai cara belajar yang efisien dan efektif, mempelajari dan menggunakan buku pelajaran, menyiapkan tugas sekolah, ulangan, dan ujian, serta merencanakan jadwal belajar mereka. Oleh karena itu, integrasi kegiatan belajar mengajar dengan bimbingan konseling di SD sangat penting.
Layanan bimbingan dan konseling memiliki peran besar dalam membantu siswa mengembangkan diri mereka untuk masa depan. Salah satu teknik pelaksanaan bimbingan belajar di SD adalah melalui kegiatan belajar mengajar yang bernuansa bimbingan, dengan memberikan nilai-nilai layanan bimbingan belajar kepada siswa di sela-sela atau bersamaan dengan materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Â