a. Bimbingan kelompok merupakan proses memberikan bantuan kepada siswa dalam bentuk kelompok. Jumlah anggota bimbingan kelompok biasanya berkisar antara 20-35 orang, 15-20 orang, dan paling efektif antara 5-15 orang (Romlah, 2006:3). Di SD, bimbingan kelompok sering menjadi bagian integral dari kegiatan pembelajaran untuk membentuk sikap pribadi, sosial, dan belajar.
b. Konseling kelompok menjadi salah satu kegiatan populer dalam layanan bimbingan dan konseling, terutama untuk meningkatkan konsep diri siswa (Gibson & Marianne, 2010: 545). Konseling kelompok lebih menitikberatkan pada upaya memperbaiki masalah belajar siswa karena kebiasaan belajar yang salah seringkali berasal dari konsep diri yang kurang tepat. Dalam konseling kelompok, siswa sering menghadapi krisis belajar atau masalah belajar yang bersifat sementara dan situasional.
F. Aplikasi Layanan Bimbingan dan Konseling Belajar di SD
Penerapan layanan bimbingan dan konseling belajar di Sekolah Dasar (SD) didasarkan pada pencapaian tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai. Berikut ini adalah dasar kerja bimbingan belajar dan tujuannya dengan mengacu pada tugas dan aspek-aspek perkembangan serta kematangan intelektual. Pengembangan aspek kematangan intelektual secara rinci dibagi menjadi tiga tingkatan:
a. Pengetahuan (kognitif), di mana siswa mengetahui, mengenal, dan memahami berbagai konsep tentang perilaku belajar yang baik. b. Akomodasi (afektif), di mana siswa menerima dan menginternalisasi pengetahuan tentang belajar yang baik dalam bentuk sikap-sikap belajar yang menunjukkan cara belajar dan kebiasaan belajar yang baik. c. Perilaku (psikomotorik), di mana siswa aktif terlibat dalam mewujudkan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran.
Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling belajar di SD dilakukan melalui jenis-jenis layanan berikut:
Aplikasi layanan bimbingan belajar di SD, yang mencakup kegiatan:
a. Layanan orientasi, yang bertujuan mengenalkan siswa terkait lingkungan sekolah, perpustakaan, ruang guru, administrasi, serta personil guru dan karyawan.
b. Layanan informasi, yang memberikan penjelasan tentang tata tertib sekolah, jadwal pelajaran, dan aktivitas belajar mengajar.
c. Layanan penempatan dan penyaluran, yang berkaitan dengan penempatan kelas dan posisi duduk dalam kelas.
d. Layanan bimbingan cara belajar (klasikal, kelompok, individual), yang penting untuk disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran yang dipelajari.