Mohon tunggu...
mardillaarwizah
mardillaarwizah Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pakaian Adat Pengantin Melayu Riau Di Berbagai Kabupaten Yang Terdapat Di Museum Sang Nila Utama

1 Januari 2025   13:47 Diperbarui: 1 Januari 2025   13:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakaian Adat Pengantin Melayu Riau Di Berbagai Kabupaten Yang Terdapat Di Museum Sang Nila Utama Jl. Jend. Sudirman, Tengkerang Tengah, Marpoyan Damai

Pendahuluan 

Indonesia memiliki banyak museum yang hampir tersebar di seluruh wilayah. Museum memegang peranan yang sangat penting, karena dengan adanya museum masyarakat dapat mengetahui suasana masa lampau. Selain itu, museum dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun lokal. Tidak kalah pentingnya, museum juga dapat menjadi sarana pengembangan pendidikan dan salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Museum merupakan objek wisata yang dikelola langsung oleh pemerintah setempat. Museum ini memiliki banyak kekhasan daerah, museum ini juga memiliki monumen bersejarah daerah tersebut. Museum bukan hanya tempat menyimpan barang antik atau artefak, tetapi juga tempat untuk meneliti, mempelajari, dan melestarikan benda-benda tersebut. Museum harus terbuka untuk umum dan bermanfaat bagi masyarakat umum. 

Provinsi Riau memiliki Museum Sang Nila Utama yang terletak di Kota Pekanbaru Jalan Sudirman tepatnya didepan Kantor DPRD Riau. Museum Sang Nila Utama berdiri dikarenakan banyaknya benda bersejarah di Riau yang dahulunya memiliki salah satu kerajaan yang terbesar di Riau. Museum Sang Nila Utama memiliki keunikan tersendiri karena didalamnya memamerkan benda-benda yang digunakan oleh suku-suku asli yang mendiami daerah Riau seperti Suku Sakai, Bonai, Talang Mamak dan sebagainya dan di dalamnya juga terdapat diorama yang mengisahkan keseharian suku-suku tersebut. Museum Sang Nila Utama ini juga memiliki daya tarik yang banyak membuat pengunjung penasaran yaitu terdapat koleksi berupa pajangan sumber daya alam Riau yang terkenal yaitu minyak bumi dan replika istana kerajaan di Riau, serta prasasti yang ditemukan di Riau, Prasasti yang terpajang seperti Prasasti Pasir Panjang yang berisi pemujaan terhadap Shidarta Gautama., Ada juga replika Candi Muara Takus yang konon merupakan candi pertama di Indonesia., Koleksi lain berupa replika perahu khas Riau, replika rumah adat yang terbuat dari kayu, dan hewan endemik Riau (Harimau Sumatera dan Beruang Madu, , terdapat juga koleksi pakaian pengantin di Riau yang berbeda di setiap kabupaten, Ada fotofoto rumah adat melayu Riau (yang saat ini sudah sangat sulit ditemukan), foto-foto para pejuang, tokoh-tokoh budayawan Riau, dan foto 10 gubernur Riau dari tahun 1953-2013, Koleksi lain berupa guci-guci dari Cina dengan kurun waktu sekitar abad ke-15 Masehi yang ditemukan di bawah laut, Ada juga benda-benda Kerajaan Melayu yang pernah jaya di Riau, seperti kait kelambu dari perak, caping berbentuk hati sebagai penutup alat kelamin wanita, serta sepeda ontel, Dalam ruangan tersebut juga terdapat benda-benda peninggalan Belanda, seperti tustel, senjata api, teropong, hingg telephone engkol, Dan terdapat juga koleksi lain berupa wayang-wayang dan topeng yang biasa ditemukan di jawa.

Suku Melayu merupakan suku yang mendominasi di Kepulauan Riau, pakaian adat mereka biasanya digunakan pada acara-acara adat, pernikahan, atau perayaan tertentu. Baju Kurung dan Teluk Belanga adalah pakaian tradisional yang sering dikenakan oleh pria dan wanita Melayu. Baju kurung pria biasanya terbuat dari bahan yang ringan seperti katun, dengan warna-warna cerah dan biasanya dipadukan dengan celana panjang. Pada kepala, pria Melayu sering mengenakan tengkuluk atau kopiah sebagai pelengkap. Khususnya pada Kepulauan Riau, pria mengenakan Tanjak yang terdiri dari 3 macam yaitu Tanjak Tebing Runtuh Kreasi, Tanjak Laksamana, dan Tanjak Tebing Runtuh. Baju kurung wanita Melayu, terbuat dari bahan yang lebih mewah seperti songket atau brokat, sering kali dengan hiasan tambahan berupa perhiasan emas, selendang, dan kerudung. Untuk acara formal atau upacara adat, wanita Melayu sering mengenakan kebaya dengan kain sarung atau batik yang dililitkan dengan cara khas. 

Selain itu, pengaruh budaya Melayu dan budaya lainnya yang berkembang di Kepulauan Riau juga terlihat dalam bentuk pakaian adat yang digunakan dalam berbagai acara tradisional seperti pernikahan, khitanan, atau upacara adat lainnya. Pakaian adat ini seringkali dihiasi dengan aksesoris dan perhiasan, yang menunjukkan status sosial serta rasa hormat terhadap adat dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.

Kelestarian budaya melayu merupakan warisan melayu yang tercakup dari kepercayaan, norma-norma, hukum maupun seni yang dijaga secara baik dengan tidak mengubah atau menjaga keaslian dari budaya melayu tersebut. Kebudayaan Melayu harus dipertahankan dengan memperkuat pondasinya agar mampu bersaing dengan budaya dunia. Upaya tersebut harus dicapai dengan mengintegrasikan konsep percaya diri dan menciptakan kebanggaan terhadap budaya lokal. Oleh karena itu, pendidikan multikultural bagi masyarakat melayu memerlukan pendidikan formal dan informal. Cara menjaga kelestarian budaya melayu diantaranya cara yang pertama kita dapat mempelajari dan menelusuri lebih dalam mengenai asal-usul dari budaya melayu atau sejarah budaya melayu, menggunakan pakaian adat melayu, memakai bahasa melayu yang bersifat baik,halus dan bertutur yang sopan pada kehidupan sehari-hari, mengadakan kegiatan pameran atau lomba fashion yang menampilkan dan mengenalkan budaya melayu itu, tidak terpengaruh pada budaya asing, mengenalkan budaya melayu kepada teman sebaya atau saudara sesama mahasiswa. Kunci keberhasilan upaya menjaga kelestarian kebudayaan melayu ialah keterlibatan para pemangku kepentingan dan masyarakat. Melayu akan menjadi identitas bersama bagi masyarakat melayu.

Pembahasan 

Pakaian dapat digunakan sebagai simbol budaya untuk menandai perkembangan budaya dan akulturasi tertentu. Karena pakaian dan keindahan merupakan kombinasi yang tidak dapat dipisahkan, perubahan fungsi masyarakat mengikuti modernisasi pakaian. Pakaian tradisional dianggap tidak praktis untuk banyak pekerjaan teknis yang membutuhkan lebih banyak dinamika fisik. Kebiasaan baru yang lebih praktis, seperti duduk di kursi, naik sepeda, mengendarai sepeda motor, dan bepergian jauh, membutuhkan pakaian kontemporer. 

Pakaian tradisional Melayu di Riau dapat bervariasi. Jenis jenis pakaian ini tergantung pada situasi dan kondisi pemakainya dan pemakainya dan kegiatan yang mereka lakukan, misalnya untuk acara-acara resmi atau dalam kegiatan sehari-hari. Pakaian ini memiliki nilai estetika yang berkaitan dengan keindahan. Berdasarkan sejarah panjang interaksi dan Konferensi Internasional tentang Tren yang muncul dalam akulturasi dengan bangsa-bangsa lain, pakaian Melayu memiliki keunikan dan karakteristik yang unik dan indah, dan kesamaan dalam yang unik dan indah, serta kesamaan dalam persepsi daerah serumpun. Pakaian Melayu di Riau merupakan nilai luhur yang sangat dijunjung tinggi dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Keberadaan simbol-simbol budaya yang tertanam dalam pakaian Melayu memiliki kedudukan dan peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat Melayu. Keberadaan ketentuan adat yang mengatur bentuk, (motif), warna penggunaan, dan fungsi pakaian. Ketentuan tersebut diterapkan untuk mendidik moral penggunanya. 

Pakaian melayu Riau memiliki ciri khas yang membedakannya dari pakaian melayu tradisional lainnya. Biasanya busana melayu Riau terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi seperti songket atau kain tenun tradisional dengan hiasan sulaman yang rumit dan motif-motif yang khas, desain dan warna busana melayu Riau juga dapat mencerminkan status social, keanggunan, serta kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyrakat Riau.Masyarakat Riau biasa memakai pakaian adatnya di acara-acara besar, seperti upacara adat, hari-hari besar, acara kedinasan dan lain sebagainya. Pelestarian pakaian adat melayu Riau penting bagi identitas budaya dan bagi remaja di provinsi Riau dikarenakan dengan adanya pakaian adat melayu Riau menunjukkan bukti bahwa melayu Riau mempunyai kebudayaan yang maju. Karena memiliki pakaian adat yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan. Untuk pria menggunakan pakaian adat berupa baju Kurung Cekak Musang atau biasa disebut dengan baju Kurung Belanga. Sedangkan untuk wanita menggunakan pakaian berupa baju Kurung Kebaya Laboh. Kedua pakaian adat ini merupakan salah satu warisan kebudayaan Riau yang sering digunakan pada saat upacara adat atau pernikahan. 

Kebudayaan lokal yang ada di Riau salah satunya adalah baju Kurung Labuh. Baju kurung yang identik digunakan dikalangan wanita Melayu ini memiliki bentuk panjang melewati lutut, baju kurung ini hanya digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikanahan juga digunakan sebagai pakaian harian. Jenis pakaian baju kurung labuh merupakan salah satu jenis busana kurung yang banyak dipakai oleh masyarakat suku Melayu seperti halnya di Riau ini. Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang longgar pada lubang lengan, perut, dan dada. Pada saat dikenakan, bagian paling bawah baju kurung berada pada posisi sejajar dengan pangkal paha. Namun ada juga yang berbeda, yaitu untuk kasus yang jarang ada pula yang memanjang hingga sejajar dengan lutut. Baju kurung tidak pula berkerah, tiap ujungnya direnda. Beberapa bagiannya sering dihiasi sulaman berwarna keemasan. Pakaian ini konon menjadi jenis baju kurung tertua yang masih ada hingga saat ini. Bentuk baju yang mengurung serta labuh sekilas hampir sama seperti kebanyakan Baju Kurung. Akan tetapi bagian bawah baju kurung labuh ini dibuat menjuntai sampai menutupi bagian lutut penggunanya. Sama halnya dengan baju kurung labuh pada umumnya, bagian depan baju kurung labuh yang berbutang atau berkancing 1 dengan jahitan kerah Tulang Belut membuat baju kurung labuh ini nampak seperti sedang mengurung wanita atau peremuan Melayu yang memakainya.

Meskipun orang Melayu tidak lagi merupakan satu-satunya penduduk mayoritas masyarakat Riau, namun karena Riau berada di bawah naungan budaya Melayu, maka para pendatang menyesuaikan diri dengan budaya Melayu. Budaya Melayu dijadikan payung dan acuan bagi mereka dalam berprilaku dan bertindak. Pepatah yang berbunyi "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung," dipegang teguh oleh para pendatang. Agar masyarakat selalu menjaga budaya Melayu, maka setiap hari Jumat seluruh karyawan instansi pemerintah harus memakai pakaian Melayu, berupa baju 'Teluk Belanga', dan baju kurung tradisional bagi perempuan. Seiring berkembangnya zaman, budaya pelestarian baju adat melayu Riau sudah semakin berkurang, dikarenakan munculnya baju-baju yang lebih modern. Bahkan, banyak masyarakat yang memodifikasi baju-baju adat yang telah ada, sehingga mengurangi nilai dari baju adat tersebut.

Karena memiliki pakaian adat yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan. Untuk pria menggunakan pakaian adat berupa baju Kurung Cekak Musang atau biasa disebut dengan baju Kurung Belanga. Sedangkan untuk wanita menggunakan pakaian berupa baju Kurung Kebaya Laboh. Kedua pakaian adat ini merupakan salah satu warisan kebudayaan Riau yang sering digunakan pada saat upacara adat atau pernikahan. Salah satu penggunaan pakaian adat melayu Riau adalah saat kegiatan upacaraupacara. Didaerah Riau banyak sekali upacara yang dilakukan, baik upacara keagamaan maupun upacara adat istiadat. Dalam upacara ini dikaitkan dengan pakaian, perhiasan dan kelengkapan tradisional, baik menyangkut upacara keagamaan maupun upacara adat tersebut. Yang masuk dalam upacara keagamaan seperti: Hari Raya ldulfitri atau Hari Raya Puasa, Hari Raya Idul adha atau Hari Raya Haji, Perkawinan, Kelahiran, Mandi Safar, kematian, Maulid Nabi Muhammad dan lain- lain. Sedangkan yang masuk dalam upacara adat istiadat ini mencakup didalamnya yaitu: menyambut Tamu Agung, melakukan upacara peresmian, upacara Sosial dan lain-lain. Melihat ha! tersebut diatas, maka sudah tentu dalam berpakaian, serta perhiasan dan kelengkapan tradisionalnya berbeda dengan pakaian, perhiasan serta kelengkapan tradisional dengan sehari-harinya. 

Pakaian Adat Riau Tidak hanya sebagai penutup tubuh atau identitas budaya saja, tetapi pakaian adat Riau juga memiliki makna tersendiri. Selain sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh, pakaian adat bermakna sebagai penolak bala. Sebuah pakaian adat juga diangap sebagai nilai dan moral pemakaiannya meliki teradisi sebuah daerah. Oleh karena itu, pakaian adat bukan hanya sebagai cirri budaya, melainkan lambang tradisi sebuah daerah yang patut dijaga dan dilestarikan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

Keberagaman pakaian adat ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya yang ada di Kepulauan Riau, serta bagaimana setiap suku di daerah ini menjaga dan melestarikan kearifan lokal mereka melalui tradisi pakaian yang masih dipertahankan hingga kini. Pakaian adat tidak hanya berfungsi sebagai identitas budaya, tetapi juga sebagai simbol kekayaan warisan budaya yang mendalam, yang terus dikenakan dan dihormati oleh masyarakat Kepulauan Riau, baik di kehidupan sehari-hari maupun dalam acara-acara penting. Dengan memahami makna dan menghargai pakaian adat ini dapat memperkuat rasa kebanggaan tentang identitas budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Berikut beberapa pakaian adat pengantin melayu riau yang beragam: 

1. Pakaian Masyarakat Melayu: Baju kurung tradisional adalah pakaian wanita Melayu di Riau yang sampai sekarang ini masih melekat dalam keseharian wanita karena pakaian merupakan bagian yang sangat penting dalam sejarah kehidupan manusia. Bahkan menjadi kebutuhan pokok sebagai penutup dan pelindung tubuh dari berbagai aspek tinjauan. Baju kurung teluk belanga adalah pakaian pria melayu riau yang sampai saat ini masih melekat dalam keseharin riau. Desain baju kurung biasanya sederhana dan longgar, terdiri dari dua bagian utama: Atasan: baju longgar dengan panjang mencapai lutut atau lebih, sering kali dilengkapi dengan lengan Panjang, Bawahan: kain panjang yang dililitkan atau dijahit seperti sarung, sering disebut kain samping yang biasanya memiliki motif tradisional seperti songket atau batik. 

2. Pakaian Pengantin Kabupaten Kuantan Singing: Pakaian tradisional kabupaten kuantan singing adalah takuluak berembai Nama Takuluak Barembai berasal dari salah satu komponen busananya, yaitu Takuluak, yang merupakan kain penutup kepala yang dihiasi renda. Pakaian ini mengikuti syariat Islam, yaitu tidak membentuk lekuk tubuh. Warna-warna tersebut mencerminkan Tali Tigo Sapilin yang ada pada lambang Kabupaten Kuantan Singingi. Takuluak Barembai telah menjadi ikon Kuantan Singingi dan terus dikembangkan dengan inovasi-inovasi motif baru. Takuluak Barembai juga sudah merambah ke dunia fashion dengan mengadopsi warna, corak, serta pernak perniknya. Baju ini biasanya bermotif keemasan dengan warna dominan hitam. Pakaian ini sering dipakai dalam acara-acara besar dan sakral, termasuk resepsi pernikahan. 

3. Pakaian Dari Kabupaten Siak Sri Indrapura: Pakaian adat pemgantin kabupaten siak sri indrapura yang memiliki warna biru. Pakaian adat laki laki terdapat baju kurung siak berwarna biru tua dengan motif bunga dan daun. Pakaian adat perempuan yaitu baju kurung siak dengan motif bunga dan daun, dipadukan dengan kain sarung dan perhiasan emas. Makna warna biru yaitu kebijakan dan kesabaran, keadilan dan kejujuran, kehoratan dan kemuliaan. 

4. Pakaian Ninik Mamak Dari Kabupaten Kampar: Pakaian adat pengantin kabupaten kampar yang digunakan pada saat acara adat, ninik mamak adalah sebutan untuk pakaian adat khas masyarakat Kampar, Riau yang dikanakan oleh pria Pakaian ninik mamak Kampar ini berwarna hitam terbuat dri bahan kain sutra dan kain songket yang dihiasi manik manik dan payet, pakaian adat ninik mamak merupakan bagian dari upaya budaya melayu.

 5. Pakaian Masyarakat Melayu: Pakaian adat masyarakat melayu yang menggunakan baju kurung motif bunga berwarna kecoklatan dengan rok songket batik untuk perempuan dan baju motif garis garis dan celana bahan motif garis garis yang panjangnya di bawah lutut untuk laki laki. 

6. Pakaian Pengantin Kabupaten Indragiri Hilir: Pakaian adat melayu di kabupaten indragiri hilir yang memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Ada beberapa karakteristik pakaian pengantin: Pakaian Pengantin wanita terdiri dari baju kurung panjang dengan kain songket, Kain Songket berbahan tenun dengan motif bunga, daun, dan geometris, Perhiasan emas, perak, dan manikmanik yang rumit. Pakaian Pengantin laki laki Baju Kurung: kain songket, Celana panjang dengan motif geometris perhiasan emas, perak. Warna merah, silver yang mencerminkan kekayaan dan kemuliaan., Motif bunga, daun, dan geometris yang melambangkan keindahan dan kesempurnaan. 

7. Pakaian Pengantin Kabupaten Rokan Hulu: Pakaian pengantin kabupaten rokan hulu memiliki cirri khas yang menarik. Pakaian pengantin perempuan: Baju kurung panjang menggunakan bahan sutra berwarna hitam dengan rok songket berwarna oren dengan motif bunga di sertakan dengan hiasan kalung berupa emas dan manik-manik. Pakaian pengantin laki laki: Baju kurung bahan sutradan ada manik-manik serta celana pamjang berwarna hitam menggunakan songket berwarna oren motif bunga. Yang bermakna kesucian, kesetiaan dan kekayaan bagi adat melayu riau. 

8. Pakaian Pengantin Kepulauan Riau: Pakaian adat melayu riau kepulauan riau kebudayaan lokal yang ada di Riau salah satunya adalah baju Kurung Labuh. Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang longgar pada lubang lengan, perut, dan dada. Beberapa bagiannya sering dihiasi sulaman berwarna keemasan. Pakaian ini konon menjadi jenis baju kurung tertua yang masih ada hingga saat ini. Baju Kurung Teluk Belanga memiliki alas leher berbentuk bulat, dan sedikit belahan di bagian depannya. Baju Kurung Teluk Belanga yang digunakan oleh pria berbeda dengan yang digunakan oleh wanita. Baju kurung Teluk Belanga yang dipakai pria memiliki panjang hingga sedikit di bawah pinggang, sementara baju kurung yang dipakai wanita lebih panjang hingga di atas lutut. 

9. Pakaian Pengantin Dari Kabupaten Indragiri Hulu: Pakaian pengantin kabupaten Indragiri hulu berwarna merah dengan bahan sutra, pakaian perempuan menggunakan baju kurung panjang warna merah berbahan sutra dengan hiasan kalung dan manik-manik yang terlihat anggun saat di pakai dengan rok songket berwarna oren kekuningan, pakaian pengantin laki laki menggunakan baju kurung dan celana panjang berwarna merah dan dikenakan songket berwarna oren kekuningan. 

10. Pakaian Pengantin Siak Sri Sndrapura: Pakaian adat melayu riau siak sri inrapura kebudayaan lokal yang ada di Riau salah satunya adalah baju Kurung Labuh. Baju kurung yang identik digunakan dikalangan wanita Melayu ini memiliki bentuk panjang melewati lutut, Dalam upacara perkawinan, pria mengenakan Baju Kurung Cekak Musang yang dilengkapi dengan kopyah dan sarung. Selain kopyah, ia juga memakai berbagai aksesoris seperti mahkota di kepala. Salah satu hasil budaya masyarakat Indonesia adalah kain tenun tradisional yang sering disebut kain tenun songket yang memiliki keunikan tersendiri. Kain tenun songket ini merupakan ungkapan budaya yang kompleks, di mana terdapat ungkapan-ungkapan budaya visual yang di dalamnya terkandung seperti, simbol atau pelambangan, dan nilai keindahan, yang terwujud karena adanya keahlian menata dan menyatukan menjadi satu. Secara umum Indonesia memiliki berbagai bentuk tenun yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Masing-masing tenun tersebut memiliki corak dan makna yang berbeda sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penganutnya. Salah satu tenun tersebut adalah tenun songket Siak yang ada di Riau. Tenun Siak ini memiliki khazanah budaya di Bumi Melayu yang sangat dikenal di Siak Sri Indrapura dan juga di daerah Riau lainnya. Kain tenun ini disebut juga sebagai kain songket, yaitu suatu pekerjaan tenunan yang menggunakan bahan benang kapas atau sutera serta dengan menggunakan bubuhan motif benang emas yang diselipkan pada kain dengan cara mengjungkitkannya. Pada masyarakat Melayu Riau tenun songket tradisional ini dihiasi dengan memberi motif-motif hias tertentu dan setiap motif mempunyai makna terhadap sipemakainya. Selain memiliki fungsi dan kualitas pakaian juga memiliki lambang-lambang, sebagai unsur yang mencerminkan lambang tersebut adalah corak dan ragi. Songket Siak yang pada masa kerajaan memiliki nilai khasanah yang tinggi dalam tatanan hidup masyarakat Siak dan masyarakat Melayu Riau umumnya. Namun sekarang berubah sejalan terjadinya perubahan di masyarakat Melayu Riau. Kain tenun songket Siak yang dulu hanya dipakai oleh orang-orang kerajaan, sekarang telah dipakai oleh masyarakat luas. Pada masa kerajaan kain tenun songket Siak juga digunakan pakaian upacara-upacara adat. Saat ini, kain songket sudah digunakan diberbagai acara. Begitu pula dengan motif dan corak yang digunakan. Dahulunya motifnya tertentu dan memiliki makna namun sekarang lebih beragam dan tidak lagi memperhatikan makna dari motif yang ditampilkan.

 11. Pakaian Pengantin Kota Pekanbaru: Pakaian pengantin kota pekanbaru berwarna hijau toska yang menggunakan bahan songket, pada pakaian perempuan dibuat baju kurung motif bunga dengan tambahan kalung dan ikat pinggang dari emas dan ada selendang yang di sampirkan, pada pakaian laki laki dibuat baju kurung dan celana panjang dililitkan dengan kain songket dan ditambah hiasan berupa kalung dan ikat pinggang serta selandang yang disampirkan.

Penutup 

Nilai dan makna yang dapat diambil dari pakaian adat pengantin melayu riau adalah: Nilai dan makna pakaian pengantin Melayu mencerminkan budaya, tradisi dan filosofi hidup masyarakat Melayu .

Pakaian adat Melayu Riau bermacam-macam jenis, tergantung pada situasi dan kondisi pemakainya serta kegiatan yang mereka lakukan, misalnya untuk acara resmi atau dalam kegiatan sehari-hari. Memiliki nilai estetika yang berkaitan dengan keindahan. Lambang pakaian adat melayu di riau merupakan nilai luhur yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Keberadaan simbol-simbol budaya yang tertanam dalam pakaian melayu memiliki kedudukan dan peran pakaian yang penting dalam kehidupan masyarakat melayu. Keberadaan ketentuan adat mengatur bentuk, (motif), warna, penggunaan, dan fungsi pakaian. Ketentuan tersebut diterapkan untuk mendidik moral pengguna. Semua itu tidak terlepas dengan semangat ajaran islam yang menjadi identitas masyarakat Melayu.

Identitas dari kebudayaaan adat suku Melayu Kepulauan Riau sangat terlihat jelas dari pakaian adatnya. Melayu Kepulauan Riau memiliki berbagai macam jenis pakain adat, setiap masing-masing dari pakaian tersebut memiliki makna nya sendiri sesuai dengan norma agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari bentuk dan fungsi pakaian tersebut. Banyak makna positif yang terkandung dalam pakaian Melayu ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran dalam kehidupan. Dengan kita mengerti dan memahami tentang pakaian adat sendiri maka secara tidak langsung kita terus melestarikan kebudayaan adat Melayu, sehingga kebudayaan dari turun menurun ini tidak hilang. Melalui perancangan E-book Ensiklopedia Pakaian Adat suku Melayu Kepulauan Riau ini diharapkan dapat memberikan informasi dan terus melestarikan kebudayaan adat Melayu di Kepulauan Riau, dengan media yang digunakan yaitu E-book hingga mempermudah generasi muda saat ini dalam mengakses dan mempelajari informasi tentang pakaian adat Melayu secara menarik. Perancangan ini juga memberi pelajaran agar tidak sembarangan dalam penggunaan pakaian adat Melayu, melainkan mengikuti aturan yang sudah ada karena dalam perancangan ini menggunakan visual fotografi agar audience dapat membayangan dengan jelas.

Terdapat dampak positif dan negatif dari asimilasi kebudayaan terhadap penggunaan busana pengantin Melayu. Dampak positif antara lain peningkatan inovasi dan kreativitas perias pengantin dalam memodifikasi busana adat, menambah pilihan masyarakat dalam memilih busana pengantin, masyarakat dapat mengenal beragam busana adat yang berbeda, dan keterbukaan masyarakat terhadap budaya baru. Sementara dampak negatifnya adalah kehilangan nilai tradisional, meningkatnya komersialisasi, dan mengurangi keunikan pakaian pengantin yang memiliki nilai-nilai budaya Melayu. Asimilasi budaya mengakibatkan degradasi budaya, perubahan bentuk pakaian pengantin, hilangnya nilai-nilai kebudayaan di pakaian Melayu, penurunan pengetahuan masyarakat akan busana Melayu yang asli, dan semakin jauhnya generasi-generasi penerus terhadap budaya lokal. Penggunaan pakaian adat tidak lagi sebagai penerapan adat dan budaya, melainkan sebagai fungsi mempercantik diri di hari pernikahan.

Referensi

"3676-7275-1-SM." 

BAB IV PENUTUP. 

"BAB V_Ferri Supreadi 11141033_2020." 

Cahya Anbiya, Dian, Syairul Bahar, Eva Nurharyati, Alya Hanifah Andriani, Fitria Difa Nuzula, Nooraniyah Karima Afifah, and Abdurochim Alfarauq. 2023. "Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial KEBERAGAMAN BUDAYA PAKAIAN ADAT KURUNG LABUH DAN TELUK BELANGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU."

 Husnah, Nurul, Rosmala Dewi, and Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. 3 NOMOR 1 Hal. 

Lubis, Nurfauzy. "KONTEKSTUALISASI HADIS-HADIS TENTANG PAKAIAN: STUDI PADA PAKAIAN TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU RIAU." doi:10.15575/idajhs.

 Novendri Putra, Sri Wahyuningsih, Rizky Fatya Amanda, Juliani Juliani, and Yunda Hasbi Pratama. 2024. "Pelestarian Pakaian Adat Melayu Riau Bagi Remaja Di Provinsi Riau." SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 3(2): 194--200. doi:10.55123/sosmaniora.v3i2.3806. 

Padang, Bonita, and Program Studi Pendidikan Sejarah. "Persepsi Siswa Tentang Eksistensi Museum Sang Nila Utama Dalam Pembelajaran Sejarah Di Smk Negeri 2 Pekanbaru." Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 2023(15): 59--65. doi:10.5281/zenodo.8200815.

 "Resisari,+344.+ARI+PRAYOGA+2881-2887."

 Roza, Ellya, Sindi Ayudia Pama, Sukma Erni, Violeta Inayah Pama, Sekolah Tinggi, Agama Islam, and Al-Kifayah Riau. 2023. "BAJU KURUNG TRADISIONAL: CITRA DIRI PEREMPUAN MELAYU RIAU BERKEARIFAN LOKAL BUDAYA The Traditional Baju Kurung: Self-Image of Malay Women in Riau." Jurnal Ilmiah Peradaban Islam 20(1): 2023. doi:10.15575/al-tsaqafa.v20i1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun