MODUL 1.4Â
MENYEBARKAN PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PENGALAMAN BUDAYA POSITIF
KONSEP INTI BUDAYA POSITIF
Perubahan paradigma belajarÂ
Disiplin positifÂ
Nilai-nilai kebajikanÂ
Kebutuhan dasar manusiaÂ
Motivasi perilaku manusiaÂ
Posisi kontrol guruÂ
Keyakinan kelasÂ
Segitiga Restitusi
PROFIL PELAJAR Â PANCASILA
Pembelajaran dengan Paradigma Baru
Pembelajaran dengan paradigma baru merupakan pembelajaran yang dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran "Berdiferensiasi" sehingga para peserta didik belajar sesuai kebutuhannya berdasarkan tahap perkembangan sesuai teori psikologi modern untuk mewujudkan "Profil Pelajar Pancasila"
Â
MISKONSEPSI TENTANG TEORI KONTROL
Ilusi guru mengontrol murid
Ilusi bahwa kritik dan membuat rasa bersalah mampu menguatkan karakter
Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat
Ilusi bahwa orang dewasa berhak memaksa
MENGUBAH PARADIGMA STIMULUS RESPON KE PENDEKATAN TEORI KONTROL
Stimulus Respon
* Realitas (kebutuhan) kita sama.
* Semua orang melihat hal yang sama.
* Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama dengan kita.
* Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan.
* Orang lain bisa mengontrol saya.
* Saya bisa mengontrol orang lain.
* Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal.
* Model Berpikir Menang/Kalah.
Teori Kontrol
* Realitas (kebutuhan) kita berbeda.
* Setiap orang memiliki gambaran berbeda.
* Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia.
* Semua perilaku memiliki tujuan.
* Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
* Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
* Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan baru.
* Modal Berpikir Menang-menang.
DISIPLIN POSITIFÂ
Disiplin berasal dari kata "Disciplina" yang artinya belajar. Disiplin mengacu pada disiplin diri yang memiliki tanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya berdasarkan nilai-nilai yakin diyakini
Disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan peserta didik tanpa imbalan pengahargaan (reward), ancaman atau hukuman
Sebagai pendidik tujuan kita adalah menciptakan peserta didik tang memiliki disiplin diri sehingga mereka berperilaku mengacu kepada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intriksik dalam perubahan perikasi ke arah yang lebih baik.
NILAI - NILAI KEBAJIKAN
Nilai yang disepakati bersama, lepas dari suku bangsa, agama, bahasa maupun latar belakangnya. Contoh nilai kebajikan Institusi/Organisasi
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman dan Bertakwa pada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Kreatif, dan Bernalar Kritis
IBO PRIMARY YEARS PROGRAM (PYP)
Toleransi, Rahman Hormat, Integritas, Mandiri, Menghargai, Antusias, Empati, Keingintahuan, Kreativitas, Kerja sama, Percaya Diri, dan Komitmen
KETERAMPILAN HIDUP (LIFE SKILL)
Dapat Dipercaya, Lurus Hati, Pendengar yang Aktif, Tidak Merendahkan Orang lain, dan Memberikan yang Terbaik dari Diri
KEBUTUHAN DASAR Â MANUSIA
Kebutuhan dasar manusia  adalah segala sesuatu yang kita lakukan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Seluruh tindakan yang kita lakukan memiliki tujuan tertentu, dan semua usaha terbaik yang kita lakukan adalah dalam rangka agar kebutuhan dasar kita terpenuhi dengan baik.
5 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Bertahan hidup : Â Makanan, pakaian, tempat tinggal, keamanan, kesehatan
Kasih sayang dan rasa terima kasih : Rasa diterima, dipedulikan, berbagi, kerjasama, menjadi bagian dalam kelompok
Penguasaan : Harga diri, untuk dianggap, mkeinginanemimpin, berprestasi, diakui, didengar
Kebebasan : Mandiri, memiliki pilihan, mencoba hal baru, mampu mengendalikan arah dirinya
Kesenangan : Bermain, humor, antusiasme, tertawa
MOTIVASI PERILAKU MANUSIA
Motivasi  Ekstrinsik
a. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
b. Untuk mendapatkan imbalan/penghargaan dari orang lain
Motivasi  Intrinsik
a. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
5 POSISI KONTROL GURU
PenghukumÂ
"Hormat pada bendera selama 1jam!"
Pembuat Merasa BersalahÂ
"Berapa kali Ibu/Bapak harus memberitahu kamu, kamu selalu saja mengecewakan Ibu/Bapak"
TemanÂ
 "Ayo dong, ikuti aturan sekolah. Tolong bantu Ibu/Bapak yah sekali ini, ya sudah tidak apa-apa, lain kali jangan sampai berbuat seperti ini lagi ya.."
PemantauÂ
"Kamu sudah melanggar peraturan sekolah, kamu tau konsekuensinya? Setelah upacara kamu beli atributnya ke koperasi dan jangan diulangi lagi!"
ManajerÂ
"Apakah kamu tahu kesalahanmu? Kira-kira bagaimana kamu memperbaiki kesalahanmu?"
KEYAKINAN KELAS
Mengapa keyakinan kelas, mengapa bukan peraturan kelas?
Berupa pernyataan universal
Dibuat dalam pernyataan positif
Sedikit saja agar mudah diingat
Sesuai dengan kondisi kelas dan sekolah sehingga mudah diterapkan
Semua warga sekolah/warga kelas dilibatkan saat membuat keyakinan kelas
SEGITIGA RESTITUSI
Suatu proses dialog yang dijalankan oleh guru agar dapat menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggungjawab
MENSTABILKAN IDENTITAS
Berdasarkan prinsip membuat kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran
* "Berbuat salah itu wajar"
* "Tidak ada manusia yang sempurna"
* "Ibu/Bapak tidak mau mencari siapa yang salah, tapi Ibu/Bapak ingin mencari solusi dari permasalahan ini"
* "Kamu berhap merasa begitu"
VALIDASI TINDAKAN YANG SALAHÂ
Berdasarkan prinsip setiap perilaku berupaya memenuhi suatu kebutuhan tertentu
* "Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu?"
* "Padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya?"
* "Kamu patut bangga karena telah melindungi sesuatu yang penting buatmu"
* "Kamu melakukannya karena mempertahankan sesuatu yang penting bagimu"
MENANYAKAN KEYAKINAN
Berdasarkan prinsip teori kontrol bahwa pada dasarnya kita termotivasi secara intrinsik
* "Apa keyakinan kelas kita?"
* "Nilai-nilai apa yang telah disepakati bersama?"
* "Seperti apa gambaran sebuah kelas yang ideal menurut kamu?"
* "Kamu ingin menjadi orang yang seperti apa?"
Dalam penerapan program "Disiplin Positif", hendaknya guru memiliki standar kepribadian, profesiaonal, dan sosial yang baik dimana guru mampu merefleksi dirinya dalam posisi kontrol saat ini, bagaimana perjalanan dirinya sebagai "Among" (Manajer) yang menuntut murid-muridnya menjadi insan yang mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab. (STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI