Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengukir Harmoni antara Warisan Budaya dan Perubahan Kontemporer

1 Februari 2024   00:18 Diperbarui: 3 Februari 2024   12:25 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sebagai ilustrasi/Sumber : kompas.com

Saat terjadi perkembangan pesat di era modernitas, masyarakat adat global dihadapkan pada tantangan monumental dalam usahanya menjaga dan mempertahankan warisan tradisional mereka. 

Dampak dari globalisasi, urbanisasi, dan kemajuan teknologi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pola hidup dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat adat. 

Tulisan ini akan mencoba melihat tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat ketika berusaha mempertahankan tradisi mereka di tengah arus perubahan zaman yang terus berlangsung.

Kekayaan Budaya Masyarakat Adat

Harus diakui bahwa masyarakat adat memiliki kekayaan budaya yang unik dan tak ternilai. Tradisi lisan, tarian, musik, seni rupa, dan ritual-ritual khas yang dimiliki tidak hanya mencerminkan sejarah panjang, tetapi juga merupakan identitas kolektif masyarakat adat. 

Namun, di tengah modernitas, kekayaan budaya ini sering kali terancam oleh pengaruh luar yang dapat merubah pola pikir dan cara hidup masyarakat adat.

Kekayaan luhur yang dimiliki, diwariskan dan dipertahankan turun-temurun ini diperhadapkan dengan kekuatan globalisasi yang tanpa batas, sehingga mampukah eksistensi mereka dapat dipertahankan dan beriringan dengan modernitas masa kini dan mendatang ?

Dampak Globalisasi Terhadap Masyarakat Adat

Globalisasi telah membuka pintu menuju dunia luar bagi masyarakat adat. Dengan cepatnya pertukaran informasi, ide, dan gaya hidup, menyhebabkan banyak masyarakat adat merasa tertantang untuk menemukan keseimbangan antara warisan budaya mereka dan pengaruh global. 

Pengaruh dari luar dapat mengubah nilai-nilai tradisional dan mengancam keberlanjutan praktik-praktik budaya yang telah ada selama berabad-abad.

Urbanisasi dan Pemisahan dari Tanah Leluhur

Urbanisasi menjadi tantangan serius bagi masyarakat adat, terutama karena seringkali diiringi dengan pemisahan dari tanah leluhur mereka. 

Tanah bagi masyarakat adat bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan historis yang mendalam. Urbanisasi dapat mengakibatkan kehilangan akses terhadap sumber daya alam dan mengancam sistem keberlanjutan yang telah terjaga selama generasi.

Teknologi dan Ancaman terhadap Tradisi Lisan

Siapa yang tidak suka kemajuan teknologi ? perkembangan teknologi memudahkan pekerjaan manusia, namun bagaimana dengan dampaknya terhadap masyarakat adat ?

Kemajuan teknologi, seperti internet dan media sosial, membawa tantangan baru bagi masyarakat adat, terutama dalam menjaga tradisi lisan mereka. 

Cerita, mitos, dan pengetahuan lisan seringkali tidak tertulis, dan kemajuan teknologi dapat mengakibatkan hilangnya minat generasi muda terhadap warisan ini. Sehingga penting untuk memadukan teknologi modern dengan metode tradisional untuk menjaga dan menyebarkan pengetahuan lisan menjadi suatu keharusan.

Sayangnya pemikiran memadukan teknologi modern dan metode tradisional ini belum disadari semua pemerintah daerah, hanya di beberapa Pemda saja, kedua hal tersebut disadari dan digiatkan pemerintah daerahnya termasuk para kepala desa yang inovatif.

Gambar sebagai ilustrasi/By : Gischa Prameswari/Sumber : https://asset.kompas.com
Gambar sebagai ilustrasi/By : Gischa Prameswari/Sumber : https://asset.kompas.com

Peran Pendidikan dalam Mempertahankan Tradisi

Pendidikan memainkan peran penting dalam mempertahankan tradisi masyarakat adat. Sekolah-sekolah di wilayah masyarakat adat dapat memperkenalkan mata pelajaran yang mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya lokal. 

Selain itu, memasukkan narasi dan nilai-nilai masyarakat adat dalam kurikulum pendidikan dapat membantu menjaga warisan budaya.

Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan

Peran pemerintah melalui perwakilannya di daerah-daerah seharusnya peka terhadap hak-hak masyarakat adat di daerah masing-masing. Ambil contoh di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Proses eksplorasi dan rencana investasi untuk "memanen" gas alam di kabupaten tersebut seharusnya dipahami dengan baik oleh pemda setempat, dan juga para wakil rakyat di parlemen daerah. 

Adanya investasi dalam sektor migas, harus diiringi dengan kesiapan pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta DPRD menyususun Perda yang mengakui dan melindungi hak masyarakat adat di sana.

Sejauh ini wacana tersebut belum terlaksana dan terbentur dengan beragam permasalahan internal. 

Mengapa perda itu penting? Sudah tentu ketika investasi masuk dalam satu daerah, perluasan wilayah membutuhkan tempat-tempat baru untuk pembangunan. Sementara tanah-tanah adat terkadang dilanggar dengan alasan pembangunan dan investasi.

Salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga tradisi di era modernitas adalah memberikan peran yang aktif kepada masyarakat adat dalam pengambilan keputusan. 

Mereka harus memiliki hak dan wewenang untuk mempengaruhi kebijakan yang dapat memengaruhi kehidupan dan keberlanjutan budaya mereka. 

Mempromosikan partisipasi aktif masyarakat adat dalam proses pembuatan kebijakan dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.

Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Budaya

Pemberdayaan ekonomi berbasis budaya dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat adat. 

Pengembangan industri kreatif lokal, seperti kerajinan tangan tradisional, seni pertunjukan, dan pariwisata berbasis budaya, dapat memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat adat tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya mereka.

Ini juga menjadi masalah apalagi untuk wilayah-wilayah yang jauh, dimana transportasi udara menjadi kebutuhan.

Sebut saja Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Daerah ini punya potensi pemberdayaan ekonomi berbasis budaya, hanya saja akses transportasi terbilang sangat mahal, jadi orang akan berpikir dua kali mengunjungi daerah tersebut.

Saat ini, tiket maskapai yang melayani rute Ambon-Saumlaki saja harga tiketnya sudah dua kali PP Indonesia-Singapura misalnya. Ini juga menjadi pertanyaan, kok bisa tarif ke Indonesia Timur mahalnya tak terbilang.

Pentingnya Kolaborasi dengan Pihak Eksternal

Kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti organisasi nirlaba, pemerintah, dan sektor swasta, juga penting dalam menjaga tradisi masyarakat adat. 

Dukungan finansial dan teknis dapat membantu masyarakat adat menghadapi tantangan modernitas dengan lebih efektif. 

Namun, kolaborasi ini harus didasarkan pada kemitraan yang adil dan menghormati hak dan kebutuhan masyarakat adat.

Penguatan Identitas Kultural dan Rasa Bangga

Penting untuk membangun rasa identitas kultural dan rasa bangga di kalangan masyarakat adat. 

Program-program yang mempromosikan kesadaran akan pentingnya warisan budaya, seperti festival budaya, pameran seni, dan lokakarya tradisional, dapat membantu memperkuat hubungan antar-generasi dan meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai tradisional.

Masyarakat adat di era modernitas menghadapi tantangan yang kompleks dalam menjaga tradisi mereka. 

Dengan pemahaman mendalam tentang dampak globalisasi, urbanisasi, dan teknologi, serta upaya kolaboratif dari berbagai pihak, masyarakat adat dapat mengatasi tantangan ini dengan menjaga keberlanjutan warisan budaya mereka. 

Pergulatan ini bukan hanya masalah masyarakat adat, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa kekayaan budaya ini dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Sumber :

[1],[2],[3],[4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun