Pengembangan industri kreatif lokal, seperti kerajinan tangan tradisional, seni pertunjukan, dan pariwisata berbasis budaya, dapat memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat adat tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya mereka.
Ini juga menjadi masalah apalagi untuk wilayah-wilayah yang jauh, dimana transportasi udara menjadi kebutuhan.
Sebut saja Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Daerah ini punya potensi pemberdayaan ekonomi berbasis budaya, hanya saja akses transportasi terbilang sangat mahal, jadi orang akan berpikir dua kali mengunjungi daerah tersebut.
Saat ini, tiket maskapai yang melayani rute Ambon-Saumlaki saja harga tiketnya sudah dua kali PP Indonesia-Singapura misalnya. Ini juga menjadi pertanyaan, kok bisa tarif ke Indonesia Timur mahalnya tak terbilang.
Pentingnya Kolaborasi dengan Pihak Eksternal
Kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti organisasi nirlaba, pemerintah, dan sektor swasta, juga penting dalam menjaga tradisi masyarakat adat.Â
Dukungan finansial dan teknis dapat membantu masyarakat adat menghadapi tantangan modernitas dengan lebih efektif.Â
Namun, kolaborasi ini harus didasarkan pada kemitraan yang adil dan menghormati hak dan kebutuhan masyarakat adat.
Penguatan Identitas Kultural dan Rasa Bangga
Penting untuk membangun rasa identitas kultural dan rasa bangga di kalangan masyarakat adat.Â
Program-program yang mempromosikan kesadaran akan pentingnya warisan budaya, seperti festival budaya, pameran seni, dan lokakarya tradisional, dapat membantu memperkuat hubungan antar-generasi dan meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai tradisional.