Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak-Jejak Religi Pemujaan Leluhur di Kepulauan Tanimbar, Maluku

7 Desember 2023   01:21 Diperbarui: 7 Desember 2023   01:26 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sebagai ilustrasi/Sumber: labskyhistoricalseeker.blogspot.com

Gambar sebagai ilustrasi/Sumber: labskyhistoricalseeker.blogspot.com
Gambar sebagai ilustrasi/Sumber: labskyhistoricalseeker.blogspot.com

Sebuah Simbolisasi Manusia

Di Kepulauan Tanimbar, Maluku, terdapat banyak ukiran altar yang memiliki bentuk menyerupai manusia, dikenal sebagai tavu.

Tavu adalah simbol penghormatan terhadap leluhur dan tokoh-tokoh pendiri komunitas di Tanimbar.

Tavu berfungsi sebagai jembatan antara dunia yang hidup saat ini dan dunia yang telah meninggal, melambangkan hubungan antara manusia dan leluhur mereka.

Tavu adalah patung papan yang diukir dua dimensi, tingginya antara satu sampai satu setengah meter dalam bentuk figur manusia yang membentangkan tangan.

Dalam bentuknya yang abstrak dan stilistik, tavu menggambarkan kemaknaan yang luas, dengan menggabungkan individu-individu leluhur menjadi satu representasi kuat dari konsep leluhur.

Tidak hanya sebagai simbol leluhur, tavu juga memiliki hubungan dengan tema kehidupan, pertumbuhan tanaman, dan kontinuitas genealogi.

Altar ini diukir dengan cabang dan akar, menciptakan kesan makna kehidupan yang berkelanjutan. 

Di dalam rumah-rumah bangsawan zaman dulu, tavu memiliki peranan penting sebagai tempat penempatan tulang-tulang leluhur dan warisan berharga. Sehingga, tavu secara harfiah membawa beban yang seolah-olah seperti manusia.

Tavu dengan ukiran kesuburan/Sumber: wilwatiktamuseum.files.wordpress.com
Tavu dengan ukiran kesuburan/Sumber: wilwatiktamuseum.files.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun