Mulsa yang dapat digunakan adalah mulsa plastik perak. Mulsa ini terbukti efektif meningkatkan produktivitas cabai sampai 143 persen (hortikultura.pertanian.go.id).
Keuntungan mulsa plastik perak dibanding mulsa plastik hitam ini selain mencegah pertumbuhan gulma, mulsa plastik perak juga menekan populasi serangga vector (pembawa) virus dan patogen penyakit.
Hal tersebut karena mulsa plastik perak mampu memantulkan 33 persen cahaya near ultra-violet, gelombang cahaya yang disukai serangga, sehingga saat dipantulkan, serangga-pun akan menjauh dari tanaman cabai, mengikuti arah pantulan.
Selain pemberian mulsa, ternyata dalam proses pemupukan, ada unsur hara yang berperan memperkuat dinding sel tanaman. Dinding sel yang kuat menyebabkan jamur sulit menembusnya.
Unsur hara terebut adalah kalium, salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman selain nitrogen, dan fosfor atau P.
Daun Jeruk Purut, Alternatif Pengendali Nabati Patek
Jaruk memang sangat bermanfaat, selain kandungan vitamin C bagi tubuh, daun tanaman ini juga dapat berfungsi sebagai fungisida nabati yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan dibanding penggunaan fungisida sintetik.
Jika dilihat dari komposisi kimia, daun jeruk purut mengandung tanin dan flavonoid (Rahmi et al., 2013). Kandungan flavonoid dari daun jeruk purut memiliki fungsi sebagai antibakteri dan antifungi.
Fungsi sebagai antifungi ini karena flavonoid punya senyawa fenol, yang ketika diaplikasikan ke tanaman, fenol akan mengikat ergosterol.