Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Deoksigenasi Laut, Kita Tabur, Kita Tuai (II)

9 April 2022   01:15 Diperbarui: 10 April 2022   13:50 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Deoksigenasi/www.iucn.org/

Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Deoksigenasi

Ketika laut menjadi tempat terakhir dari "pembuangan" limbah, laut menjadi kaya akan nutrisi yang terkandung di dalam limbah sehingga pertumbuhan beberapa organisme menjadi sangat cepat, misalnya algae yang memanfaatkan nutrisi terutama nitrogen untuk tumbuh dan berkembang kemudian mati dan "bangkainya" mengalami perombakan oleh bakteri atau mikroba pengurai. Mikroba kemudian akan mendekomposisi algae dan memanfaatkan oksigen yang ada selama proses tersebut.

Selain faktor tersedia nutrisi dalam limbah ada juga pengaruh iklim seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Lantas hubungannya deoksigenasi dengan iklim apa? 

Jadi perubahan iklim sangat memengaruhi deoksigenasi sebab ada hubungan antara sifat air secara fisika, respirasi mikroba, respirasi hewan laut dan suhu. Jika di darat oksigen bebas dimanfaatkan oleh makhluk hidup, di laut ada serangkaian proses untuk membuat oksigen menjadi larut dalam air agar dapat dimanfaatkan.

Kenaikan suhu air laut menyebabkan dua hal yaitu penurunan densitas dan kadar oksigen terlarut. Densitas berkaitan dengan arus laut itu sendiri misalnya saat terjadi perbedaan pemanasan di permuakaan laut arus laut yang dihasilkan akan sangat besar.

Sementara meningkatnya suhu air akan menurunkan kemampuan air untuk mengikat oksigen, sehingga tingkat kejenuhan oksigen di dalam air juga akan menurun.

Peningkatan suhu juga akan mempercepat laju respirasi dan dengan demikian laju pengunaan oksigen meningkat. Masalahnya ketika konsumsi oksigen tadi melebihi pengisian melalui fotosintesis dan pencampuran kolom air maka akan terjadi kondisi yang disebut hipoksia.

Dengan kata lain, saat air laut menghangat oksigen terlarut rendah sementara respirasi organisme meningkat akibatnya tubuh organisme kekurangan oksigen untuk menyelesaikan proses-proses fisiologisnya.

Masih ingat kasus kematian ribuan ikan di Ancol beberapa tahun silam? Menurut LIPI penyebabnya karena hipoksia tersebut.

Itulah mengapa isu perubahan iklim ini menjadi perhatian semua pihak sebab tanpa disadari perubahan iklim berdampak pada kelangsungan hidup beberapa spesies.

Dampak Deoksigenasi/awesomeocean.com
Dampak Deoksigenasi/awesomeocean.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun