Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Patung Tumbur, Buah Tangan Tanimbar untuk Indonesia

31 Agustus 2020   15:55 Diperbarui: 31 Agustus 2020   15:54 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kantor Bahasa Maluku/Foto sebagai ilustrasi

Bentuk ini jika dilihat dengan baik, ada pemandu arah yang berada di depan memegang tombak. Tombak umumnya melambangkan perlindungan, semangat juang yang tinggi, pantang menyerah, keberanian serta patriotisme atau melambangkan kewibawaan seorang pemimpin. 

Sekalipun tidak menganut sistem kasta atau status sosial tertentu dalam kehidupan masyarakat, ketokohan seseorang pemimpin tetap diperlukan. Dalam hal ini, untuk menentukan arah tidak sembarang orang akan diberikan tanggungjawab. Dibutuhkan pengalaman, dan kebijaksanaan, keberanian, optimisme dan semangat juang  seorang pemimpin untuk memimpin perahu yang ditumpangi agar tiba dengan selamat di tujuan. 

Selain yang disebutkan di atas, ada bentuk lain seperti keku bakul, ada juga bentuk patung memegang parang dan kepala yang bermakna kemenangan atas perang. Bentuk keku kalabasa yang menjelaskan aktivitas kaum wanita mencari air, ada juga bentuk tete tua tongka dagu melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas terkabulnya doa atau ungkapan rasa syukur, serta bentuk patung berdiri sementara satu kakinya disilang melambangkan atraksi kemenangan panglima perang atas kemenangan pasukannya.

Salah satu bentuk kesamaan antara pembuatan Patung Tumbur dan ukiran lainnya di Indonesia terletak pada sumber inspirasi dan ide-ide yang terilhami dari alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Misal pahatan atau ukiran dari Jepara, Kalimantan, Papua, atau daerah lainnya banyak menceritakan tentang alam dan kehidupan masyarakat sehari-hari mulai dari bertani, berburu, dan lain sebagainya.

Patung Tumbur misalnya ada patung yang memegang tombak di salah satu tangan sedangkan tangan lain memegang anak yang di-keku di pundak. Bentuk ini diilhami dari aktivitas masyarakat setempat saat itu, ketika pergi berkebun selalu membawa keluarga (suatu kebiasaan yang umumnya dilakukan), sebab letak kebun yang jauh di tengah hutan sehingga akan menginap untuk beberapa hari apalagi jika musim sasi selesai diterapkan pada komoditas seperti kelapa. Jadi jika ada anak kecil yang dibawa sudah tentu akan di-keku dan tombak yang dibawa biasanya sebagai alat perlindungan jika sewaktu-waktu berhadapan dengan binatang buas. 

Sumber : Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar ini adalah kalung berbentuk tete tua tongka dagu yang dihadiahkan oleh ayah saya ketika masuk SD dan masih saya pakai sampai saat ini. Waktu itu saya enggak tau kenapa dikasi sebagai hadiah, dan ketika menulis hal ini, saya baru tahu alasannya kenapa. 

Mungkin yang mau disampaikan Bapak untuk saya adalah selalu bersyukur dengan apa yang diberikan TUHAN dalam hidup. Seperti yang tadi dijelaskan, bahwa bentuk ini adalah makna ungkapan syukur oleh seorang tete kepada Tuhan-nya atas berkat yang diberikan dalam kehidupan. Sayapun harus bersyukur atas segala proses yang saya alami dalam kehidupan mulai dari lahir sampai saat ini. terima kasih untuk semua yang sudah Bapak berikan. Sehat dan panjang umur selalu ya..

Seni Sejatinya Dari Alam

Seni merupakan bagian yang tak bisa dilepas dari kebudayaan. Kebudayaan membentuk karakter manusia sekaligus menunjukkan peradabannya. "Kebudayaan yang benar dilahirkan di alam, sederhana, rendah hati, dan murni” adalah kata-kata yang disampaikan Masanobu Fukuoka seorang filsuf berkebangsaan Jepang yang terkenal akan metode pertanian yang lebih alami dan seorang pemerhati lingkungan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun