Cahaya bulan meredup
Air mata mengalir
Hati pecah belah
Menghadapi malam hari
Mengapa kau hadir?
Malamku bagaikan neraka
Terkoyak oleh hanyutan
Pasir debu mengibas mukaku
Wahai badai,
Alangkah indahnya kau lenyap
Kuburkan kesedihan ini
Cabiklah selaput hitam
Esok nan datangÂ
Hapus keburukan
Impikan imajinasimu
Menerpa kekejian
Penghianatan takkan berhenti
Hidup terus melangkah
Menatap langit nan jernih
Raih masa depanmu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!