Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tes Baca Alquran Capres Bukan untuk MTQ, Syarat untuk Jurinya Kok Ribet?

3 Januari 2019   12:09 Diperbarui: 3 Januari 2019   12:32 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sekadar catatan, khusus tradisi Melayu, busana yang dipakai anak-anak atau para remaja itu biasanya teluk belanga, sebuah pakaian tradisional Melayu.

Mengapa ada tradisi khatam Alquran? 

Pertama untuk memberi gambaran kepada masyarakat ,bahwa khataman merupakanpertanda seseorang sudah membaca keseluruhan ayat Alquran yang ditulis dalam huruf Arab.

Kedua, memberi kebanggaan kepada peserta Khatam bahwa ia telah bisa dan lulus baca kitab suci itu.

Ketiga, untuk memberi rangsangan kepada anak-anak atau remaja lainnya yang belum khatam agar lebih bersungguh-sungguh dan nantinya akan diadakan acara khatam Alquran.

Di Sumatera Utara sering juga pada acara Khatam itu dibagikan pulut kuning dan panggang ayam .

Tradisi khataman itu sekaligus juga menunjukkan ,secara umum para anak atau para remaja yang pada umumnya yang masih belia itu sudah Khatam Aquran.

Anak-anak atau para remaja itu diajari oleh guru-guru yang tidak memerlukan pendidikan yang terlalu tinggi.

Para guru-guru itu juga akan dapat menilai kemampuan baca Alquran para muridnya.

Berkaitan dengan kemampuan untuk menilai bacaan Alquran yang tidak terlalu memerlukan pendidikan tinggi itulah maka menarik juga mencermati pendapat Hidayat Nur Wahid tentang rencana pelaksanaan tes baca Alquran untuk para capres yang akan digelar di Banda Aceh itu.

Hidayat Nur Wahid, politikus PKS itu mengatakan tes itu bisa dilaksanakan tapi dengan sejumlah syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun