Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pada Masa Pilkada Ini Teringat Pertanyaan Najwa kepada AHY

25 Februari 2018   08:20 Diperbarui: 25 Februari 2018   08:53 2874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang pertanyaan Najwa ini sepertinya mengena ,karena Agus yang pangkat terakhirnya di TNI adalah Mayor ,paling banter pernah memimpin personil 1.000 orang.Jabatan terakhir nya adalah Komandan Batalion Aria Kemuning dan personil batalion tidak sampai seribu orang.

Pertanyaan yang diajukan ke AHY itu seolah olah ingin membuat perbandingan jumlah manusia yang pernah dipimpinnya dibandingkan dengan penduduk Jakarta yang akan dipimpinnya apabila AHY menang.Artinya jumlah  manusia yang pernah dipimpin AHY seperti tidak ada artinya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Ibukota.

Tetapi membandingkan hal yang demikian tidak akan selalu benar.
Ambil contoh yang dapat dijadikan bandingan.

Andainya tahun 2012, ditanyakan kepada Jokowi berapa banyak penduduk yang dipimpinnya selaku Walikota Solo, lalu dibandingkan dengan jumlah penduduk DKI yang dipimpin Fauzi Bowo sebagai Gubernur pada masa itu,tentu penduduk Solo jauh lebih kecil dibandingkan penduduk DKI.
Sekedar gambaran ,sekarang ini penduduk Kota Solo berada pada kisaran 600 ribu.

Tetapi nyatanya besaran jumlah penduduk yang dipimpin Jokowi selaku Walikota itu tidak menjadi ganjalan bagi pemilih DKI untuk memilihnya karena Fauzi Bowo dikalahkan oleh duet Jokowi-Ahok.

Karenanya bukan tidak mungkin pada wawancara dengan media akan muncul pertanyaan yang sepertinya betul tetapi tidak selau benar.
Hal hal yang diutarakan diatas hanyalah sebagai bahan untuk anda yang akan maju pada pilkada.

Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun