Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Ambang Senja Sekolah Formal - Apakah Pendidikan Konvensional Masih Relevan di Era AI?

8 November 2024   22:12 Diperbarui: 8 November 2024   23:09 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar istockphoto.com/id/portfolio/tiero

Apakah mungkin di masa depan, sekolah berfungsi lebih sebagai "learning hubs" atau pusat pertemuan bagi siswa untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan sosial mereka, sementara proses belajar formal berlangsung secara virtual dan mandiri di luar sekolah?

Apakah Masih Perlu Siswa Berlama-lama di Sekolah?

Di era AI, banyak pekerjaan dan tugas dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat dengan bantuan teknologi. Apakah siswa perlu menghabiskan waktu berjam-jam di kelas ketika AI mampu mengkompres materi secara efektif dan membuat proses belajar menjadi lebih efisien? Saat ini, banyak pelajaran dapat dipelajari dengan cepat dan akurat melalui aplikasi dan platform berbasis AI yang menyediakan rangkuman dan latihan interaktif.

Durasi belajar yang panjang mungkin perlu dikaji ulang, dan institusi pendidikan dapat lebih menekankan pada waktu berkualitas yang dihabiskan untuk interaksi, eksplorasi minat, serta pengembangan nilai dan keterampilan hidup yang tidak dapat disediakan oleh AI. Fokus pada efisiensi waktu di sekolah menjadi penting, sebab siswa seharusnya mendapatkan waktu untuk mengeksplorasi diri di luar rutinitas akademis.

Apakah Banyaknya Pelajaran Masih Diperlukan?

Selama ini, sekolah mengajarkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pendidikan yang komprehensif. Namun, di era informasi, di mana segala hal bisa diakses dengan mudah, banyak mata pelajaran yang dulunya dianggap penting mungkin tidak lagi relevan untuk ditekankan secara intensif di sekolah. Apakah siswa benar-benar membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang semua topik atau cukup memiliki dasar-dasar dan kemudian diarahkan untuk mengembangkan minat spesifik mereka?

Di era AI, mata pelajaran yang dapat diajarkan secara otomatis dan diakses dengan mudah di luar sekolah mungkin sebaiknya dikurangi. Sekolah bisa lebih berfokus pada pengembangan aspek manusiawi yang tidak bisa diajarkan oleh teknologi, seperti empati, kerjasama, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas.

Apakah Keteraturan dan Kedisiplinan di Sekolah Masih Relevan?

Keteraturan dan kedisiplinan adalah dua nilai yang selalu dipegang teguh oleh institusi pendidikan formal. Namun, ketika dunia digital semakin mendominasi dan lingkungan kerja menjadi lebih fleksibel, konsep keteraturan dan kedisiplinan yang kaku mulai dipertanyakan. Mengapa siswa harus duduk berbaris dan mengikuti peraturan yang kaku ketika lingkungan kerja modern justru mengapresiasi fleksibilitas, kreativitas, dan inisiatif individu?

Apakah sekolah masih harus mempertahankan struktur kedisiplinan yang ketat, atau mungkin sudah saatnya memberikan siswa kebebasan yang lebih besar untuk mengatur proses belajar mereka sendiri, sambil tetap diarahkan untuk mengembangkan tanggung jawab pribadi?

Jika Sekolah Ingin Tetap Eksis: Kurangi Mata Pelajaran dan Kegiatan yang Dapat Digantikan oleh AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun