pendidikan formal mulai menghadapi tantangan yang lebih besar daripada sebelumnya. Kemampuan AI yang luar biasa untuk memproses informasi, mengolah data, hingga menyediakan layanan pendidikan yang personal dan adaptif, telah mengubah cara kita memandang pendidikan.Â
Ketika kecerdasan buatan (AI) semakin menyusup dalam berbagai aspek kehidupan, institusiPertanyaan penting pun muncul: apakah masih relevan bagi kita untuk mempertahankan sekolah dengan kurikulum padat, durasi belajar yang panjang, dan struktur pembelajaran yang mengutamakan ketuntasan materi? Apakah biaya tinggi sekolah masih dapat diterima di tengah-tengah berkembangnya teknologi yang memungkinkan belajar mandiri dengan mudah?
Ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk mempertanyakan eksistensi pendidikan formal konvensional yang fokus pada jumlah materi dan disiplin yang ketat, dan merespon kebutuhan untuk menata ulang tujuan pendidikan di era digital ini. Jika institusi pendidikan ingin tetap relevan, mungkin inilah saatnya merombak pendekatan lama dan mengadopsi sistem yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan esensial manusia.
Apakah Masih Relevan Sekolah dengan Biaya Tinggi?
Biaya pendidikan yang tinggi sering kali dijustifikasi dengan fasilitas lengkap, kualitas guru, serta eksposur akademik yang luas. Namun, di tengah kemajuan AI, banyak aspek dari fasilitas dan kualitas pengajaran ini dapat ditingkatkan bahkan digantikan oleh teknologi.Â
Misalnya, AI mampu menyediakan kurikulum personalisasi yang efektif, menghadirkan konten pendidikan berkualitas tinggi secara online dengan biaya yang lebih rendah, dan memberikan akses belajar bagi semua orang, terlepas dari status ekonomi mereka.
Keunggulan biaya tinggi untuk fasilitas fisik dan kurikulum yang mahal mulai dipertanyakan. Apakah masih layak membayar mahal untuk sekolah formal ketika konten berkualitas tersedia di ujung jari kita melalui platform-platform pembelajaran online? Apakah benar bahwa pendidikan mahal masih menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai sukses dan kemajuan dalam hidup?
 Pertanyaan-pertanyaan ini mendesak sekolah-sekolah untuk merefleksikan kembali nilai jual mereka di tengah era yang serba terjangkau ini.
Apakah Sekolah Lima Hari Seminggu Masih Dibutuhkan?
Selama ini, konsep sekolah lima hari dalam seminggu menjadi hal yang tak terpisahkan dari rutinitas pendidikan. Namun, dengan AI, siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa terikat jadwal tertentu.Â
AI menyediakan fleksibilitas yang memungkinkan proses belajar lebih adaptif terhadap kecepatan dan gaya belajar individu. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas sistem belajar konvensional yang masih mengharuskan siswa hadir secara fisik selama lima hari dalam seminggu.