Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Nenas, Filsafat, dan Anjing Bernama Alpa

1 September 2020   18:38 Diperbarui: 2 September 2020   18:58 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak yang main di jalan perumahan lalu menangis histeris saat mulai didekati Alpa.

Anda sudah tahu apa yang akan saya terima dari papa dan mama anak-anak itu, bukan?

Pagar yang jebol itu kemudian saya sulam dengan kawat ram, setengah kilo paku saya pakai saking geramnya. Saya paku rapat-rapat, demi mencegah Alpa keluar lagi dari lubang yang sama.

Jika Alpa dikurung dalam rumah, pintu tetap bisa dibukanya dengan cara meletakkan dua kaki depannya pada pegangan kunci pintu. Ditekannya pintu itu ke bawah maka terbukalah pintu itu seketika. Lolos dia, hanya dalam waktu sekejab. Silap mata.

Dokpri
Dokpri
Kembali lagi, anak-anak itu menangis histeris saat Alpa mengongong pantat mereka.

Mendengar anaknya menangis histeris, Anda sudah tahu apa yang akan saya terima dari papa dan mama anak-anak itu, bukan?

Bagaimana Alpa bisa lolos keluar pagar, kan pagar yang bolong itu sudah diperbaiki?

Pagar itu ternyata bisa dilompatinya. Jengkel, saya pindahkan nenas dengan daun-daun panjang yang berduri itu sebagai penghalang. Hanya bertahan 2 hari saja sampai Alpa kemudian mendapat cara untuk melompati pagar melewati penghalang tanaman nenas itu. Saking seringnya dilompati, daun-daunya menjadi rusak, bengkok, kelihatan sengsara bak orang yang baru habis digebuki preman terminal.

Dokpri
Dokpri
Dua bulan kemudian, saya terperangah karena nenas itu telah berbuah, berbuah justru saat daun-daunnya rusak karena dilompati Alpa.

Jadi, sekarang saya fokus pada buahnya. Peduli setan dengan Alpa. Alpa bisa tunduk sama istri saya yang bisa merayunya dengan makanan dan suara lembut.

Dokpri
Dokpri
Soal buku-buku filsafat itu, tak lebih dan tak kurang, itu hanyalah hoax. Lagian baca buku filsafat mana bisa sambil ngupil (santai), itu buku bacaan kelas berat, bro! ***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun