Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kosmologi dan Fungsi Mistik pada Orang Rimba

27 Maret 2020   23:46 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:49 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asal mantra

Sebagian dari mantra yang ditemukan justru bukan mantra yang berasal dari Orang Rimba namun yang mereka pelajari dari dukun besar di desa sekitar (Melayu). Mereka menyebut nama Orang Telai, Orang Teluk Rendah, Orang Tanah Garo, termasuk Orang Jawa trans yang diangap memiliki segudang ilmu gaib.

Selain mantra, mereka menggunakan kekuatan supranatural seperti jin yang dapat di bagi tiga---jin tigo beranak yakni jin yang bisa dimintai pertolongan untuk  menggerakkan pisau untuk menyerang jantung musuh.  Tahi anjing kumbang untuk mengirim jarum melumpuhkan mata lawan.

Kosmologi

Orang Rimba sebagai etnik yang polyteis mengenal beberapa dewa dengan kapasitasnya masing-masing. Binatang, dan tumbuhan juga sangat dikaitkan dengan hal yang tidak bisa dilihat dengan indra pada situasi wajar atau makluk yang transenden. Makluk yang transenden dimakasud seperti;

  • Dewa pangkal halom, sebagai dewa yang berkuasa atas alam semesta.
  • Dewa dikuman, dewa yang bisa ditemui di alam "lain" untuk menyembuhkan penyakit.
  • Dewa dipadi, dewa yang bisa ditemui untuk meminta kesuksesan hasil panen padi, dewa ini suka berjudi.
  • Dewa kutel, dewa buah-buahan yang sangat penting untuk sumber makanan Orang Rimba.
  • Dewa rapa, dewa yang memberikan kelimpahan madu.
  • Dewa dibarang, pemberi kekayaan dan peruntungan.

Selain dewa-dewa yang disebutkan di atas,  mereka juga mengenal beberapa jenis binatang dengan menyebutnya "behelo", seperti behelo gejoh (gajah), dan behelo rimau (harimau) penggunaan bantuan hewan berdewa ini umumnya untuk tujuan yang baik.

semua jenis penyakit dipercaya berwujud, wujudnya seperti manusia. Sebagian besar penyakit berada di seberang laut (hihilir sungai). 

Dalam kosmologi Orang Rimba, laut mempunyai tujuh bangso (7 jenis) yakni: lout songsang, lout mabuk, lout bekeliling, lout merangin, lout singkut, lout godong, lout kecik, dan penyakit-penyakit yang tinggal di lout tersebut antara lain: ta'un, cinenggo/betuk, gligai, domom, merancong, cacar, campok---semua penyakit ini dipercaya bisa diperintah oleh makluk bernama kebial untuk mendatangi orang --orang yang dianggap "berdosa".

Semua dewa penyakit di atas mereka gambarkan seperi manusia namun tidak memiliki kebutuhan biologis layaknya manusia. Kebial tidak merasakan lapar dan kebutuan manusia lainnya, mereka bisa ditemui dengan bedekir---ritual dimana seorang dukun merapalkan mantra sampai tingkat kesurupani lalu dalam kondisi itu Ia dapat menemui dewa penyakit yakni kebial di ditempatnya berada. 

Orang yang dianggap dapat melakukan ini adalah orang yang tokang bedekir atau orang yang bisa berdekir dan itu biasanya selalu dukun godong  atau dukun besar. *** 

Referensi:

  1. Yang Transenden, Memahami Fungsi Mistik Orang Rimba, Marahalim Siagian, 2002, Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, laporan internal
  2. Mistisme, Y.A.Surahardjo, Pradnya Paramita, Jakarta, 1983

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun