Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rindu Hutan, Patih, dan Temenggung Pun Bersua

8 November 2019   17:48 Diperbarui: 25 November 2019   11:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Rimba di kawasan transmigrasi Pamenang, Merangin, Jambi (Dokpri)

Pertemuan itu layaknya dua bab buku yang menjadi satu. Satu bab, tentang kekalahan dan kemengan kecil Orang Rimba untuk mendapatkan hutan yang dilindungi (Taman Nasional Bukit Duabelas) dimana mereka hidup seperti cara yang mereka kehendaki. 

Satu bab lagi, tentang cerita Patih Cuan yang hutan kaumnya dilanda kehancuran, namun mereka sekarang telah lebih mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan disekitarnya,  lahan-lahan tersisa mereka kembangkan menjadi kebun-kebun agroforestri (kebun campur).

Banyak pengalaman yang mereka timba satu sama lain. Mereka pun berjanji akan terus berjuang agar hutan tetap ada dan adat tetap tegak.

Dengan penuh hikmat, Temenggung Maritua berucap:

"kami a begentung hidup begentung mati dengan hutan, kami a berharop pado rajo, hutan dipeliharo untuk anak-cucung kami"

(kita bergantung hidup dan mati pada hutan, kami semua berharap pada pemerintah untuk memelihara hutan, agar anak cucu kami bisa tetap hidup). 

Patih pun menggaguk, membenarkan ucapan temenggung. Ia mengulurkan tangannya untuk menyalami temenggung, diikuti para lelaki dari kedua kaum itu. 

Patih Cuan membawa balik rombongannya, tak ada terucap salam perpisahan, mungkin mereka berbicara dalam bahasa batin***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun