*
Sampai di sini, masih belum terlihat tanda-tanda perjumpaan kita dengan pai apel, saudara-saudara. Kita masih harus melanjutkan pengamatan kita terhadap peristiwa yang akan terjadi selama sekian belas milyar tahun berikutnya. Namun kita akan segera menyaksikan, betapa besar peran bintang dalam menyelenggarakan kehidupan. Dan betapa halusnya berbagai jalinan yang terbentuk di antara siklus kehidupan bintang, siklus kehidupan mahluk super kecil, siklus tumbuhan, juga manusia.
*
Jadi mari kita kembali ke soal apel itu lagi. Karena ketika sudah menyangkut apel, Jagat Raya belia kita itu ternyata memerlukan ...besi. Mengapa ?
Adalah besi yang merupakan salah satu elemen penting untuk menyiapkan wadah yang solid untuk ditanami tumbuhan, dimana di atasnya pohon apel akan ditegakkan.
Dan tahu tidak ? Di antara semua wadah-padat-mengandung-besi -yang disebut planet- tersebut, hanya ada satu yang cocok untuk menjadi tempat memelihara kehidupan. Namanya Bumi.
(Ya, Bumi memang terlahir sejak ada supernova yang meledakkan partikel besi ke angkasa ! Partikel besi yang sama jugalah yang kelak mengaliri pembuluh darah kita ...)
*
Saudara-saudara, perjalanan kita sudah semakin dekat.
Kita sudah sampai pada sebuah tempat yang layak untuk dijadikan rumah, meski saat itu kehidupan belum dimulai. Sekian bintang telah mati untuk menghadirkan Bumi, malah masih diperlukan sekian kematian (bintang) lagi untuk mendatangkan hujan asam amino - yang merupakan bahan dasar protein dan DNA. Bahkan gunung di Bumi pun harus diledakkan juga, karena debu-debu belerangnya sangat membantu menyempurnakan semua proses kimiawi tersebut.
Dan ketika akhirnya kawasan darat, perairan dan atmosfer Bumi mencapai keselarasan kimiawi, saat itulah kelahiran mahluk-mahluk hidup dimulai. Salah satunya adalah ...tentu saja pohon apel !