Mohon tunggu...
Tuty Yosenda
Tuty Yosenda Mohon Tunggu... profesional -

hanya perempuan kebanyakan dengan cita-cita 'kebanyakan' ;-) , yaitu jadi penonton, pemain, penutur, wasit, sekaligus ... penghibur. (^_^) \r\n\r\nblog personal saya adalah yosendascope.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moving as Millions, Surviving as One *)

19 Mei 2011   14:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:27 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Namun seakan digerakkan oleh kekuatan yang lebih besar, selalu ada satu pemberani yang membuat langkah dan lompatan pertamanya, yang kemudian diikuti oleh kawanannya tanpa keraguan sedikitpun !

Korban berjatuhan; namun jeritan pilu, gelimang darah dan pertarungan yang tak sepadan itu tak menyurutkan langkah para pengembara yang masih tertinggal di garis belakang.Entah bagaimana mereka belajar, bahwa apa saja yang tak berhasil membunuh mereka, pasti berhasil memunculkan sumber kekuatan baru.

Sungguh sebuah perjalanan epik yang dipenuhi adegan pengorbanan yang amat mengharukan, kawan. Aku seperti menyaksikan kembali keberanian pasukan berpedang -yang dipimpin oleh Katsumoto dan kapten Algren- menyongsong muntahan peluru dalam film the Last Samurai. Melihat semua ini, aku selalu tercekat dalam pesona yang tak tergambarkan:  "Wahai Tuhan, setiap tahun, ribuan dan beragam satwa Kau takdirkan mati dalam panggung peragaanMu. Tapi sampai hari ini, kami tak juga belajar..."

DI antara SATU DAN SEJUTA

Kini mari kita lanjutkan perjalanan kita ke dunia mikroskopik.

Mereka selalu saling bahu-membahu; tak ada satupun yang merasa lebih penting dari sejawatnya. Hampir semua di antara mereka boleh memilih peran apa saja, tapi menariknya keputusan mereka selalu berdasarkan kepentingan yang lebih besar.Bahkan di saat mereka mulai melemah dan tak lagi efisien, dengan rela mereka mengundurkan diri untuk memberi jalan kepada generasi berikutnya.

Tiap-tiap diri mereka merupakan unit yang mandiri, namun mampu bekerja sebagai bagian dari lingkungan yang lebih besar. Bukanlah otoritas tunggal yang memimpin mereka, melainkan koordinasi dan prinsip pembagian kerja. Itulah kisah tentang SEL-SEL HIDUP -yang di antaranya menjadi penyusun tubuh kita itu.

Ya, dalam tubuh kita ternyata ada potensi kecerdasan kolektif yang sama dengan swarm intelligence yang diperagakan dalam panggung kosmik di atas.

Sebuah unit mikroskopik selalu mencerminkan gambaran makroskopiknya.

Dan keajaiban sejuta selalu berasal dari inisiatif pertama dan tujuan yang satu ...

DI ANTARA KITA SEMUA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun