Mohon tunggu...
Athiya Dyah Respati
Athiya Dyah Respati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030012/UIN Sunan Kalijaga

Penikmat karya seni, budaya, dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"Angguk" Tarian Penakluk Mata, Pengusir Pikiran Suntuk

18 Juni 2024   23:43 Diperbarui: 19 Juni 2024   21:00 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi Ariyanto

"Tari angguk ini membuat saya senang karena menyehatkan tubuh, membentuk postur, dan yang tidak kalah penting yaitu menghibur masyarakat," Ayu berpendapat.

Sumber: Dokumentasi pribadi Ayu
Sumber: Dokumentasi pribadi Ayu

Ayu lebih lama menekuni tari angguk daripada Ariyanto. Ayu sudah 8 tahun sedangkan Ariyanto 5 tahunn dimulai dari 2019. Akan tetapi, awal mula Ariyanto tertarik dengan tari angguk mirip dengan yang terjadi pada Ayu. Ariyanto mulai tertarik pada tarian ini setelah melihat paguyuban tari angguk yang sedang berlatih.

"Ketika aku menyaksikan pertama kali, tarian ini tuh rasanya memiliki gerakan yang enak dilihat dan musik yang nyaman di dengar," tutur Ariyanto.

Ariyanto mulai mengikuti latihan rutin yang diadakan oleh Sanggar Manunggal Laras Depok XI setiap hari Sabtu. Ariyanto juga mengikuti beragam pentas untuk meningkatkan skill-nya tersebut. Terutama pentas yang diselenggarakan oleh dinas karena memberikan sertifikat yang bisa ditambahkan pada CV miliknya. 

Ariyanto juga menambahkan bahwa keuntungan yang paling utama dirasakan dari mengikuti pentas yakni melatih mental dan kepercayaan diri. Bagi Ariyanto, tidak ada kesulitan berarti yang dihadapi karena merasa enjoy. Meskipun demikian ternyata Ariyanto pernah mendapatkan respon buruk dari orang lain dengan menghina gender.

Sumber: Dokumentasi pribadi Ariyanto
Sumber: Dokumentasi pribadi Ariyanto

"Mereka biasanya nanya aku masih normal gak, kok cowok suka nari? Ada juga yang ngatain aku bencong. Tapi, aku sudah biasa dan apa yang aku lakukan terpenting tidak merugikan orang lain. Malah, aku merasa bangga karena  ini upaya untuk melestarikan budaya, terkhusus untuk angguk putra, dan kontribusi untuk negara.  Kalau teman-teman cowok aku ajakin sebetulnya mereka menolak bukan karena malu tetapi lebih merasa tidak luwes. Tetap ada kok temen cowok yang ikut angguk putra," jelas Ariyanto.

Tidak hanya sebagai penari, Ariyanto juga menjadi pelatih atau guru extrakurikuler tari Angguk yang berpenghasilan kurang lebih Rp 500.000, 00 - RP 800.000,00 per-bulan. 

Ariyanto mengajar di hari libur, muridnya terdiri dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari TK hingga SMA. Salah satu tempat mengajarnya yang juga merupakan sekolah menengah tempat dirinya menempuh pendidikan yaitu MAN 2 Kulon Progo.

Sumber: Dokumentasi pribadi Ariyanto
Sumber: Dokumentasi pribadi Ariyanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun