Pada tanggal 19 dan 20 Desember 1949, Belanda melancarkan serangan terhadap Indonesia  merdeka, lebih tepatnya di wilayah Yogyakarta.
Berdasarkan catatan Sulaiman Hasan yang dikutip dalam Buku Paket Sejarah Indonesia  C (2018: 17), terungkap bahwa serangan Belanda ini mendapat banyak kecaman dari politik internasional.
PBB selaku Dewan Keamanan Internasional mengusulkan penyelesaian konflik antara Indonesia dan  Belanda, yaitu dengan mengadakan perundingan.
Menyikapi hal tersebut akhirnya dilakukan perundingan pada tanggal 7 Mei 1949 Â yang dikenal dengan Perjanjian Roem-Royen. Empat poin keputusan muncul dalam perjanjian tersebut. Salah satunya adalah "Diskusi Meja Bundar (KMB) akan diadakan antara Indonesia dan Belanda di Den Haag setelah pemerintah Indonesia kembali ke Yogyakarta".
Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah bentuk dan susunan negara  Indonesia berdasarkan Perjanjian Meja Bundar (KMB) pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. Kala itu, pihak Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta, Belanda oleh Van Maarseveen, UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) oleh Chritchley, dan pihak delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg) dipimpin Sultan Hamid II. Pembentukan negara ini merupakan hasil dari perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial Belanda
Pada Konferensi Meja Bundar, pihak Belanda dan Indonesia bersidang untuk membahas masa depan Indonesia pasca-kolonial. Hasilnya, disepakatilah pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara federal yang terdiri dari beberapa negara bagian, di antaranya adalah Negara Indonesia Timur, Jawa Tengah, Sumatera, dan Kalimantan.
KMB diselenggarakan dengan dihadiri oleh perwakilan Negara Republik Indonesia (RI), perwakilan Belanda dan perwakilan negara-negara Indonesia yang didirikan oleh Belanda yang dalam KMB ini disebut Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), serta perwakilan  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tergabung dalam Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI) sebagai pengamat.
Berikut teks hasil keputusan KMB yang dilampirkan pada buku Sulaiman Hasan (halaman 19):
1. Indonesia akan menjadi Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda pada akhirnya akan menyerahkan kedaulatannya kepada RIS. Desember 1949.
2. RIS dan Belanda akan bergabung menjadi Aliansi Indonesia-Belanda.
3. Persoalan Irian Barat akan selesai satu tahun setelah pengakuan kedaulatan. Berdasarkan hasil KMB, bentuk negara Indonesia adalah konfederasi. Hasilnya, sistem pemerintahan Indonesia mulai berkembang. Pada tanggal 17 Desember 1949, Ir.Soekarno diangkat menjadi Presiden RIS. Selain itu, pada tanggal 29 Desember 1949, Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi wakil presiden RIS. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bagian dari RIS. Tuan Asaat kemudian diangkat menjadi Penjabat Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.
Berdasarkan poin pertama disebutkan bahwa Indonesia telah memutuskan menjadi  Republik Indonesa Serikat  (RIS).
Tanggal lahir atau ditetapkan secara resmi  tanggal berakhirnya KMB adalah 2 November 1949.
Hasil KMB tanggal 2 November 1949 menyepakati  Belanda mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto dan de jure sebagai negara merdeka berbentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) dan mulai berlaku pada tanggal 27 Desember 1949 , dengan demikian secara sah RIS digagas dan didirikan pada tanggal 27 Desember 1949 (Tasnur, 2019 ).
Setelah menjdi RIS, wilayah Indonesia dibagi menjadi 9 satuan kenegaraan, seperti berikut:
- Negara Bagian yang meliputi Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur, dan Republik Indonesia.
- Satuan-Satuan Kenegaraan, meliputi Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Banjar, Riau, Kalimantan Tenggara, Kalimantan Timur, Dayak Besar, dan Kalimantan Barat.
- Daerah Swapradja yang meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang.
Konsekuensi terbentuknya negara kesatuan berarti di dalam RIS terdapat negara bagian, satuan negara, dan daerah khusus yang mempunyai otonomi dan pemerintahan  (Syarifuddin, 2022). Susunan kenegaraan RIS meliputi presiden, perdana menteri, menteri, dll, secara hierarki hingga gubernur, bupati, dll. Dalam konteks ini, Ir Sukarno diangkat menjadi Presiden RIS dengan jabatan sebagai kepala negara dan bukan kepala pemerintahan, sedangkan Dr. Mohammad Hatta menjadi Perdana Menteri RIS  sebagai kepala pemerintahan yang menjalankan kekuasaan eksekutif, dengan dukungan rapat para menteri  dalam Dewan Menteri.
Adapun Susunan bentuk kabinet RIS dengan mengikutsertakan pihak RI (Yogyakarta) serta PMF sebagai berikut;
* Perdana Menteri Drs Mohammad Hatta
* Menteri luar Negeri Drs.Mohammad Hatta
* Menteri dalam Negeri Anak Agung Gede Agung
* Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX
* Menteri Kehakiman Prof Mr.Supomo
* Menteri Penerangan Arnold Mononutu
* Menteri Keuangan Mr Syafruddin Prawiranegara
* Menteri Kemakmuran Ir Djuanda
* Menteri Perhubungan Ir Hering Laoh
* Menteri Perburuhan Mr. Wilopo
* Menteri Sosial Mr Moh Kosasih Purwanegara
* Menteri PPK Dr Abu Hanifah
* Menteri Agama KH Wahid Hasyim
Kabinet ini merupakan zaken kabinet (yang mengutamakan keahlian anggota-anggotanya) dan bukan kabinet koalisi yang bersandar pada kekuatan partai-partai politik. Memang ada menteri yang merupakan anggota partai politik (PNI, Masyumi, dan Parkindo), tetapi mereka duduk dalam kabinet bukan sebagai wakil partai, melainkan sebagai perseorangan.
Namun, struktur federal RIS ternyata tidak berlangsung lama. Ketidaksepakatan antara pemerintah pusat dan negara-negara bagian, serta konflik internal di dalam RIS, menyebabkan pembubaran negara ini. Pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS dinyatakan bubar dan Indonesia berubah menjadi negara kesatuan (unitary state) dengan nama Republik Indonesia.
Sejarah pembentukan Republik Indonesia Serikat menunjukkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam membangun sebuah negara merdeka dari penjajahan kolonial. Meskipun RIS tidak bertahan lama, pengalamannya memberikan pelajaran berharga bagi pembangunan negara Indonesia yang kemudian.
Sumber:
https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/rusydiah/article/download/575/320/2610
https://lib.ui.ac.id/detail?id=79693&lokasi=lokal
https://tirto.id/sejarah-berdirinya-republik-indonesia-serikat-atau-ris-gly1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H