Maka, dengan mempertimbangkan risiko-risiko tersebut, lebih bijaksana jika presiden tetap fokus pada tanggung jawab utamanya sebagai pemimpin negara dan tidak ikut serta dalam aktivitas kampanye. Hal ini tidak hanya dapat memastikan netralitas institusi presiden, tetapi juga mendukung pembangunan demokrasi yang sehat dan kuat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!