Mohon tunggu...
Mang Ucup
Mang Ucup Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka menulis dan menulis merupakan kegiatan yang indah buat saya

Saya orang Bandung yang suka travelling dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Kisah Kehidupan Pahit Putri Diana - Bagian 3

26 April 2022   14:56 Diperbarui: 26 April 2022   15:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KISAH KEHIDUPAN PAHIT PUTRI DIANA -- BAG. 3
Oleh: Mang Ucup

LADY DI DIBESARKAN DGN PENUH SIRAMAN AIR MATA, KETAKUTAN MAUPUN KEKERASAN

Artikel ini dipersembahkan untuk Sdri. Hetty Duivenvoorde

Kisah nyata ini berdasarkan kesaksian langsung dari Lady Di yg diungkapan langsung kpd Andrew Morton dari penulis buku "Diana: Her True Story"

Rupannya sudah merupakan takdir bagi Lady Di untuk menjalani kehidupan dgn penuh dgn penderitaan sejak ia dilahirkan.

Pasangan Frances & John Spencer orang tua dari Lady Di sangat mengharapkan sekali dapat keturunan seorang putra; setelah dua orang putri dilahirkan sebelumnya ialah Sarah & Jane

Hal ini penting sekali bagi seorang bangsawan untuk menyambung keturunan mereka

Akhirnya doa mereka terkabulkan dimana John dilahirkan, namun sayangnya John meninggal setelah dilahirkan

Oleh sebab itulah mereka mengharapkan dapat seorang putera lagi, sebagai pengganti John alm.

Namun kenyataan pahit yg harus mereka terima ternyata yang lahir seorang putri lagi ialah Lady Di

Jadi Lady Di itu sdh dari awal adalah seorang putri yg TIDAK DIHARAPKAN, bahkan DINGINKAN sama sekali

Oleh sebab itulah sejak Lady Di dilahirkan ibunya Lady Di menderita depressi berat

Kekesalan maupun kekecewaan tsb mereka LAMPIASKAN kepada Lady Di,

Oleh sebab itulah Lady Di itu dari sejak dilahirkan TIDAK PERNAH mendapatkan rasa kasih dari orang tua mereka, bahkan hanya dijadikan pelampiasan rasa kecewa maupun rasa jengkel mereka

Sejak lahirnya Lady Di dianggap sebagai sang pembawa sial, yg mengakibatkan pasangan tsb sering bertengkar terus menerus.

Maka tidaklah heran ketika Lady Di menyatakan, bahwa ia melihat ibunya selalu dalam keadaan penuh dgn cururan air mata.

Dan ia juga sering melihat kekerasan yg dilakukan oleh ayahnya terhadap ibunya

Namun apa yg dapat dilakukan oleh seorang anak kecil; selainnya turut menangis melihat keadaan ibunya yg dipukul oleh ayahnya sendiri

Apabila Lady Di melihat ibunya dipukul selain rasa kesian juga timbul rasa takut, sehingga setiap kali mereka bertengkar, Lady Di selalu bersembunyi di belakang balik pintu dgn penuh rasa takut.

Rupanya ibunya sudah tidak kuat lagi menahan penderitaan di rumah, sehingga akhirnya ibunya minggat meninggalkan anak2nya sendirian.

Saat itu Lady Di baru berusia tujuh tahun, ketika ibunya pamit untuk pergi sejenak saja, namun kenyataannya ia tidak pernah pulang balik kembali lagi.

Di hari2 pertama Lady Di menunggu kedatangan kembali dari ibunya, bahkan ia tidur di depan pintu rumah dgn harapan ibunya akan pulang kembali.

Namun yg diharapkan TIDAK PERNAH pulang lagi.

Kedua kakak kandungnya saat itu sudah keluar dari rumah dan tinggal di jauh di internat sekolah

Jadi saat itu Lady Di hanya seorang diri saja di rumah ditinggal oleh ibu kandungnya.

Selain menangis seorang diri Lady Di juga sering merasa takut sendirian terutama di tempat gelap,

Namun kepada siapa ia bisa berlindung?

Renungkanlah sendiri seorang anak gadis 7 th yg sangat menharapkan kasih sayang dari seorang ibu,

namun kenyataannya ia dicampakan seorang diri secara begitu saja

Beberapa tahun kemudian ayahnya menikah lagi dgn Raine McCorquodale,

Namun ibu tiri Lady Di tidak pernah bisa memberikan rasa kasih, bahkan empati pun tidak pernah ada sama sekali.

Ia diperlakukan bak hewan piaraan, bedanya hewan piaraan masih bisa mendapatkan rasa kasih

Sedangkan Lady Di yg begitu haus dan mendambakah rasa kasih tidak pernah bisa ia dapatkan

Ketika ibunya meningalkan Lady Di bukan sendirian, melainkan didampingi oleh seorang adik pria Charles yg usianya dua tahun lebih muda daripada dirinya.

Jadi saat ditinggal ia juga harus mengurus adiknya yg masih kecil, bukanlah satu tugas mudah bagi seorang gadis berusia 7 tahun

Sebagai pengganti dari sang ibu, ayahnya sering memberikan kepada Lady Di mainan berupa boneka

Ia memiliki lebih dari 20 boneka, karena ia begitu haus akan kasih sayang maka setiap boneka diberikan nama oleh Lady Di se-akan2 boneka2 tsb adalah anaknya sendiri.

Hal inilah pula yg akhirnya mendorong Lady Di untuk menjadi guru taman kanak2, karena ia haus dan ingin berbagi rasa kasih terutama terhadap anak2

Saat itu ia hanya bisa menyalurkan rasa kesepian maupun hausnya akan rasa kasih hanya kepada boneka2 saja

Apabila di sekolah ada pertemuan orang tua, Lady Di tidak pernah bisa didampingi oleh ibunya

Sehingga akhirnya Lady Di menjadi bahan cemohan maupun ejekan teman2 sekolahnya sebagai seorang anak yg ditinggal minggat oleh ibunya

Oleh sebab itulah sudah dari sejak usia tujuh tahun ia haus akan rasa kasih yg tidak pernah bisa ia dapatkan

Maka tidaklah heran, apabila ia sering bermimpi, bahwa suatu saat akan datang seorang pangeran dgn kuda putih untuk menjemputnya

Seorang pangeran yg akan bisa memberikan kasih sayang yg tidak pernah ia dapatkan sejak ia dilahirkan

Bahkan Lady Di sudah berjanji terhadap dirinya sendiri, bahwa pada saat ia kawin, ia akan mengabdikan dirinya secara all out abis untuk sang suami

Agar tidak terulang lagi perceraian seperti yg di alami oleh orang tuanya.

Namun sayangnya sang pangeran datang bukannya karena rasa kasih, melainkan karena kepentingan politik saja.

Lady Di dinikah seperti layaknya sebuah bidak catur yg harus dikorbankan tanpa ada kasih.

Mereka menikah tanpa pernah ada rasa kasih dari Charles sekalipun juga

Jadi kandasnya pekawinan mereka itu sudah direncanakan dari sejak awal; sebelumnya mereka menikah

sebab pernikah mereka ini merupakan konspirasi politik dari kerajaan Inggris.

Kok bisa?

Baca sambungannya

Maaturnuwun sanget berkah dalem

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun