Ketika ibunya meningalkan Lady Di bukan sendirian, melainkan didampingi oleh seorang adik pria Charles yg usianya dua tahun lebih muda daripada dirinya.
Jadi saat ditinggal ia juga harus mengurus adiknya yg masih kecil, bukanlah satu tugas mudah bagi seorang gadis berusia 7 tahun
Sebagai pengganti dari sang ibu, ayahnya sering memberikan kepada Lady Di mainan berupa boneka
Ia memiliki lebih dari 20 boneka, karena ia begitu haus akan kasih sayang maka setiap boneka diberikan nama oleh Lady Di se-akan2 boneka2 tsb adalah anaknya sendiri.
Hal inilah pula yg akhirnya mendorong Lady Di untuk menjadi guru taman kanak2, karena ia haus dan ingin berbagi rasa kasih terutama terhadap anak2
Saat itu ia hanya bisa menyalurkan rasa kesepian maupun hausnya akan rasa kasih hanya kepada boneka2 saja
Apabila di sekolah ada pertemuan orang tua, Lady Di tidak pernah bisa didampingi oleh ibunya
Sehingga akhirnya Lady Di menjadi bahan cemohan maupun ejekan teman2 sekolahnya sebagai seorang anak yg ditinggal minggat oleh ibunya
Oleh sebab itulah sudah dari sejak usia tujuh tahun ia haus akan rasa kasih yg tidak pernah bisa ia dapatkan
Maka tidaklah heran, apabila ia sering bermimpi, bahwa suatu saat akan datang seorang pangeran dgn kuda putih untuk menjemputnya
Seorang pangeran yg akan bisa memberikan kasih sayang yg tidak pernah ia dapatkan sejak ia dilahirkan