KISAH KEHIDUPAN PAHIT PUTRI DIANA -- BAG. 3
Oleh: Mang Ucup
LADY DI DIBESARKAN DGN PENUH SIRAMAN AIR MATA, KETAKUTAN MAUPUN KEKERASAN
Artikel ini dipersembahkan untuk Sdri. Hetty Duivenvoorde
Kisah nyata ini berdasarkan kesaksian langsung dari Lady Di yg diungkapan langsung kpd Andrew Morton dari penulis buku "Diana: Her True Story"
Rupannya sudah merupakan takdir bagi Lady Di untuk menjalani kehidupan dgn penuh dgn penderitaan sejak ia dilahirkan.
Pasangan Frances & John Spencer orang tua dari Lady Di sangat mengharapkan sekali dapat keturunan seorang putra; setelah dua orang putri dilahirkan sebelumnya ialah Sarah & Jane
Hal ini penting sekali bagi seorang bangsawan untuk menyambung keturunan mereka
Akhirnya doa mereka terkabulkan dimana John dilahirkan, namun sayangnya John meninggal setelah dilahirkan
Oleh sebab itulah mereka mengharapkan dapat seorang putera lagi, sebagai pengganti John alm.
Namun kenyataan pahit yg harus mereka terima ternyata yang lahir seorang putri lagi ialah Lady Di
Jadi Lady Di itu sdh dari awal adalah seorang putri yg TIDAK DIHARAPKAN, bahkan DINGINKAN sama sekali
Oleh sebab itulah sejak Lady Di dilahirkan ibunya Lady Di menderita depressi berat
Kekesalan maupun kekecewaan tsb mereka LAMPIASKAN kepada Lady Di,
Oleh sebab itulah Lady Di itu dari sejak dilahirkan TIDAK PERNAH mendapatkan rasa kasih dari orang tua mereka, bahkan hanya dijadikan pelampiasan rasa kecewa maupun rasa jengkel mereka
Sejak lahirnya Lady Di dianggap sebagai sang pembawa sial, yg mengakibatkan pasangan tsb sering bertengkar terus menerus.
Maka tidaklah heran ketika Lady Di menyatakan, bahwa ia melihat ibunya selalu dalam keadaan penuh dgn cururan air mata.
Dan ia juga sering melihat kekerasan yg dilakukan oleh ayahnya terhadap ibunya
Namun apa yg dapat dilakukan oleh seorang anak kecil; selainnya turut menangis melihat keadaan ibunya yg dipukul oleh ayahnya sendiri
Apabila Lady Di melihat ibunya dipukul selain rasa kesian juga timbul rasa takut, sehingga setiap kali mereka bertengkar, Lady Di selalu bersembunyi di belakang balik pintu dgn penuh rasa takut.
Rupanya ibunya sudah tidak kuat lagi menahan penderitaan di rumah, sehingga akhirnya ibunya minggat meninggalkan anak2nya sendirian.
Saat itu Lady Di baru berusia tujuh tahun, ketika ibunya pamit untuk pergi sejenak saja, namun kenyataannya ia tidak pernah pulang balik kembali lagi.
Di hari2 pertama Lady Di menunggu kedatangan kembali dari ibunya, bahkan ia tidur di depan pintu rumah dgn harapan ibunya akan pulang kembali.
Namun yg diharapkan TIDAK PERNAH pulang lagi.
Kedua kakak kandungnya saat itu sudah keluar dari rumah dan tinggal di jauh di internat sekolah
Jadi saat itu Lady Di hanya seorang diri saja di rumah ditinggal oleh ibu kandungnya.
Selain menangis seorang diri Lady Di juga sering merasa takut sendirian terutama di tempat gelap,
Namun kepada siapa ia bisa berlindung?
Renungkanlah sendiri seorang anak gadis 7 th yg sangat menharapkan kasih sayang dari seorang ibu,
namun kenyataannya ia dicampakan seorang diri secara begitu saja
Beberapa tahun kemudian ayahnya menikah lagi dgn Raine McCorquodale,
Namun ibu tiri Lady Di tidak pernah bisa memberikan rasa kasih, bahkan empati pun tidak pernah ada sama sekali.
Ia diperlakukan bak hewan piaraan, bedanya hewan piaraan masih bisa mendapatkan rasa kasih
Sedangkan Lady Di yg begitu haus dan mendambakah rasa kasih tidak pernah bisa ia dapatkan
Ketika ibunya meningalkan Lady Di bukan sendirian, melainkan didampingi oleh seorang adik pria Charles yg usianya dua tahun lebih muda daripada dirinya.
Jadi saat ditinggal ia juga harus mengurus adiknya yg masih kecil, bukanlah satu tugas mudah bagi seorang gadis berusia 7 tahun
Sebagai pengganti dari sang ibu, ayahnya sering memberikan kepada Lady Di mainan berupa boneka
Ia memiliki lebih dari 20 boneka, karena ia begitu haus akan kasih sayang maka setiap boneka diberikan nama oleh Lady Di se-akan2 boneka2 tsb adalah anaknya sendiri.
Hal inilah pula yg akhirnya mendorong Lady Di untuk menjadi guru taman kanak2, karena ia haus dan ingin berbagi rasa kasih terutama terhadap anak2
Saat itu ia hanya bisa menyalurkan rasa kesepian maupun hausnya akan rasa kasih hanya kepada boneka2 saja
Apabila di sekolah ada pertemuan orang tua, Lady Di tidak pernah bisa didampingi oleh ibunya
Sehingga akhirnya Lady Di menjadi bahan cemohan maupun ejekan teman2 sekolahnya sebagai seorang anak yg ditinggal minggat oleh ibunya
Oleh sebab itulah sudah dari sejak usia tujuh tahun ia haus akan rasa kasih yg tidak pernah bisa ia dapatkan
Maka tidaklah heran, apabila ia sering bermimpi, bahwa suatu saat akan datang seorang pangeran dgn kuda putih untuk menjemputnya
Seorang pangeran yg akan bisa memberikan kasih sayang yg tidak pernah ia dapatkan sejak ia dilahirkan
Bahkan Lady Di sudah berjanji terhadap dirinya sendiri, bahwa pada saat ia kawin, ia akan mengabdikan dirinya secara all out abis untuk sang suami
Agar tidak terulang lagi perceraian seperti yg di alami oleh orang tuanya.
Namun sayangnya sang pangeran datang bukannya karena rasa kasih, melainkan karena kepentingan politik saja.
Lady Di dinikah seperti layaknya sebuah bidak catur yg harus dikorbankan tanpa ada kasih.
Mereka menikah tanpa pernah ada rasa kasih dari Charles sekalipun juga
Jadi kandasnya pekawinan mereka itu sudah direncanakan dari sejak awal; sebelumnya mereka menikah
sebab pernikah mereka ini merupakan konspirasi politik dari kerajaan Inggris.
Kok bisa?
Baca sambungannya
Maaturnuwun sanget berkah dalem
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H