Mohon tunggu...
Mang Ucup
Mang Ucup Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka menulis dan menulis merupakan kegiatan yang indah buat saya

Saya orang Bandung yang suka travelling dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Kisah Kehidupan Pahit Putri Diana - Bagian 3

26 April 2022   14:56 Diperbarui: 26 April 2022   15:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Oleh sebab itulah sejak Lady Di dilahirkan ibunya Lady Di menderita depressi berat

Kekesalan maupun kekecewaan tsb mereka LAMPIASKAN kepada Lady Di,

Oleh sebab itulah Lady Di itu dari sejak dilahirkan TIDAK PERNAH mendapatkan rasa kasih dari orang tua mereka, bahkan hanya dijadikan pelampiasan rasa kecewa maupun rasa jengkel mereka

Sejak lahirnya Lady Di dianggap sebagai sang pembawa sial, yg mengakibatkan pasangan tsb sering bertengkar terus menerus.

Maka tidaklah heran ketika Lady Di menyatakan, bahwa ia melihat ibunya selalu dalam keadaan penuh dgn cururan air mata.

Dan ia juga sering melihat kekerasan yg dilakukan oleh ayahnya terhadap ibunya

Namun apa yg dapat dilakukan oleh seorang anak kecil; selainnya turut menangis melihat keadaan ibunya yg dipukul oleh ayahnya sendiri

Apabila Lady Di melihat ibunya dipukul selain rasa kesian juga timbul rasa takut, sehingga setiap kali mereka bertengkar, Lady Di selalu bersembunyi di belakang balik pintu dgn penuh rasa takut.

Rupanya ibunya sudah tidak kuat lagi menahan penderitaan di rumah, sehingga akhirnya ibunya minggat meninggalkan anak2nya sendirian.

Saat itu Lady Di baru berusia tujuh tahun, ketika ibunya pamit untuk pergi sejenak saja, namun kenyataannya ia tidak pernah pulang balik kembali lagi.

Di hari2 pertama Lady Di menunggu kedatangan kembali dari ibunya, bahkan ia tidur di depan pintu rumah dgn harapan ibunya akan pulang kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun