Mohon tunggu...
Mugen Wozzxing
Mugen Wozzxing Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gojek dan Bantuan Pemerintah yang Saling Menguntungkan

22 Desember 2020   08:08 Diperbarui: 9 November 2022   11:50 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu produk dari ekonomi kreatif yang sangat populer adalah GoJek. Dilansir dari laman resmi GoJek, GoJek telah didirikan sejak tahun 2010 sebagai pemesanan ojek berbasis call center. Nadiem Makarim, pendiri GoJek, menyebutkan bahwa sistem yang dianut saat itu membuat proses pemesanan ojek menjadi sangat lama. 

Bayangkan saja, jika seseorang memesan GoJek maka mereka akan menghubungi call center GoJek, selanjutnya call center tersebut harus menghubungi driver yang bersedia untuk menerima pesanan tersebut. 

Melihat rendahnya efektivitas dari brand yang didirikannya, Nadiem Makarim lantas mengubah sistem GoJek menjadi sebuah aplikasi pada tahun 2016 dengan tiga layanan, yaitu GoRide, GoSend, dan GoMart.

Adanya kreativitas dan inovasi dari Nadiem Makarim ini lantas membawa perubahan yang cukup besar dalam pengembangan GoJek. GoJek menjadi salah satu produk ekonomi kreatif yang sukses dalam bidangnya. Banyak masyarakat Indonesia yang dapat bekerja sebagai driver GoJek karena GoJek memiliki target pasar yang luas. 

Selain itu, inovasi dari Nadiem Makarim ini juga membahwa GoJek menjadi salah satu ekonomi kreatif yang dibanggakan oleh Indonesia karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil melalui lowongan pekerjaan yang dibuka. 

Pada suatu wawancara, Nadiem Makarim menyebutkan bahwa ia tertarik untuk membuat ojek online ini karena mendengar keluhan dari tukang ojek di lingkungannya yang kesulitan dalam mencari penumpang. 

Dengan adanya GoJek, penumpang dan tukang ojek tak perlu lagi untuk saling menunggu tanpa ada kepastian yang jelas karena aplikasi GoJek yang canggih akan langsung menghubungkan penumpang dengan tukang ojek online terdekat.

Kesuksesan dari GoJek tentu saja dipengaruhi oleh kreativitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Salah satu sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh GoJek adalah pendiri dari GoJek ini sendiri, yaitu Nadiem Makarim. Nadiem Makarim merupakan warna negara asli Indonesia yang kini dikenal sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Sebelum menjadi pendiri GoJek, Nadiem mendapatkan gelar pendidikannya dalam bidang bisnis melalui Universitas Harvard. Adanya kreativitas dari Nadiem untuk mengubah tradisi “ojek” di Indonesia ini lantas mendatangkan hasil yang cukup membanggakan. Pada awalnya, GoJek hanyalah perusahaan rintisan yang masih dalam tahap pengembangan. 

GoJek yang semula hanyalah start up unicorn, perusahaan rintisan kecil dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS kini dapat menjadi start up decacorn dengan nilai valuasi mencapai 10 miliar dolar AS.

GoJek merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi, transportasi, dan komunikasi. Kreativitas dari para pendiri ini menjadi bagian dari kekayaan intelektual dalam GoJek yang membuat GoJek menjadi populer di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun