Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fakta Mengerikan Gelombang Besar Selat Sunda Bisa Menenggelamkan 120.000 Korban

16 Februari 2022   18:32 Diperbarui: 16 Februari 2022   18:42 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali pada sejarah amukan dahsyat gelombang tsunami Selat Sunda Gunung Krakatau yang berada di antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra meletus.

Letusan yang tidak kalah dahsyatnya usai ribuan tahun lalu ledekan Krakatau Purba mampu menenggelamkan sebagain dataran Pulau Jawa, kemudian menjadi Pulau Sumatra.

27 Agustus 1883, empat kali ledakan besar Gunung Krakatau menimbulkan empat gelombang tsunami di Selat Sunda, seketika daratan pesisir Pulau Jawa dan Sumatra diamuk oleh gulungan ombak besar.

Dalam buku Empat Bencana Geologi yang Paling Mematikan ditulis Kartono Tjandra (2018) gelombang besar itu menelan sekitar 120.000 nyawa.

Dampak letusan juga mengubah iklim bumi yang mengubah cuaca ekstrim di bumi bagian Eropa dan Afrika.

Pasca ledakan itu, tubuh Gunung Krakatau sebagian besar hancur. Namun rupanya tidak mati, perlahan muncul gunung baru dari bawah laut yang kemudian dikenal dengan Gunung Anak Krakatau.

Satu abad berlalu, Gunung Anak Krakatau terus bergeliat dengan aktivitas vulkaniknya. Semakin hari pertumbuhannya bertambah tinggi. Bahkan keindahan alamnya menjadi tujuan wisata favorit.

Sayangnya, Gunung Anak Krakatau kembali bergeliat aktif. 22 Desember 2018 tsunami menghantam daratan secara diam-diam akibat longsoran material.

Gelombang Tsunami yang menyapu pesisir Banten dan Lampung itu pun merenggut 426 nyawa.

Perairan Selat Sunda yang terlihat tenang dan menjadi jalur pelayaran internasional itu bisa jadi ancaman setiap waktu.

Prediksi akan terjadi gempa dan cuaca ekstrim akhir-akhir ini memang sangat mengganggu mental. Apalagi informasi hoax pun berseliweran di media masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun