Berdoa nak, doakanlah aku
Biar cepat dapat ibu baru
Yang engga takut kukunya patah
Waktu nyuciin semua popokmu
Juga mandiin dan nyebokin kamu
Jangan nangis terus, beri waktu seminggu
Biar kucari, kupilih pengganti ibumu
Tapi harus janji, setelah dapat ibu
Kau minum susu dari botol plastik...
Ada yang aneh dengan kalimat terakhir? Maksudnya apa ya? Ah, tapi memang begitulah Jamrud.
Masa pubertas sudah disuguhi lagu dengan lirik yang dewasa tidak membuat tergoda untuk melakukannya. Justru dari Jamrud kita bisa belajar arti kehidupan yang sesungguhnya.
Perkara cinta itu alamia. Namun perlakuan cinta juga harus dijalani dengan sebagaimana mestinya. Jangan sampai menjadi korban seperti Surti, atau hamil 3 bulan setelah khilaf di pantai berdua, kemudian ditinggal kabur istri.
Lirik lagu yang nyeleneh, dari sini juga bisa belajar maksud pendidikan seksual yang juga diajarkan di dalam kelas. Membangun realitas melalui lirik lagu yang nyeleneh, Jamrud benar-benar mewarnai massa pubertasku dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H