Persoalan penanganan Covid-19 saja Pemkot Cilegon masih berantakan. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) tim medis saja tidak mencukupi. Bansos juga bermasalah. Apalagi mau menginisisasi adanya rapid tes!
Paling mengejutkan, dana anggaran Penanganan Covid-19 pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon baru terserap 25% atau sekitar Rp3,2 Miliar dari total anggaran yang disediakan sebesar Rp12,8 Miliar per Juli 2020. Sebuah pertanyaan besar tentang alasan dana tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Ironis memang, ketika masih gagap dengan penanganan Covid-19 malah Wakil Walikota Cilegon tertular virus yang belum ada obatnya itu. Belum lagi tim sukses pemenangan yang selalu berinterkasi dengan masyarakat.
Semoga setelah ini ada rapid tes masal yang dilakukan di Kota Cilegon, mengingat hingar bingar pendaftaran pasangan Bacalon Walikota Cilegon kemarin menimbulkan keramaian di sejumlah tempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H