Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pasar Tanah Abang Tutup dan Dilema Membeli Hadiah Lebaran

13 Mei 2020   20:49 Diperbarui: 13 Mei 2020   20:59 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Tanah Abang (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

"Nanti gak bagus," kata Ibu.

"Bagus, Bu. Apalagi kain benting dan sarung itu ukurannya sama. Tidak bakal kekecilan atau kebesaran," kata Abang.

Dilema Ibu kemudian berakhir ketika nurut perkataan Abang. Melalui aplikasi kain benting dan sarung pun dipesan. Pembayaran ditransfer dari M-banking Abang. Harganya lebih murah dari budget yang biasa dihabiskan Ibu di Pasar Tanah Abang.

Hanya butuh tiga hari saja barang pesanan sampai rumah. Dikemas dengan satu karung besar.

Setelah salat taraweh Ibu kemudian membuka paket itu. Mengecek satu persatu kain benting dan sarung.

Keningnya mengkerut dengan buliran keringat yang membasahinya. Jari telunjuk dan jempol merasakan kualitas barang. Hingga sampai tengah malam, Ibu baru selesai mengecek semua barang.

Dari raut wajahnya tidak menunjukan ada kebahagiaan. Saya hafal betul, ketika Ibu menemukan kain yang bagus langsung ada senyum dan wajahnya berseri-seri. Tawar menawar pun terjadi sambil diselipkan guyonan dengan pedagang.

"Bagimana, Bu?" tanya Abang.

Ibu kemudian duduk di kursi. Menyeruput teh manis yang tak lagi hangat. Muka airnya tetap tenang.

"Pram, angkat ke gudang!" kata Ibu.

Wajah abang berubah pucat seketiks. Uang transfer belanja online belum diganti sama Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun