Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pasar Tanah Abang Tutup dan Dilema Membeli Hadiah Lebaran

13 Mei 2020   20:49 Diperbarui: 13 Mei 2020   20:59 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu sangat senang jika barang belanjaannya memiliki kualitas dan harga yang cocok, Pasar Tanah Abang emang tempatnya.

"Kasih hadiah ke orang jangan sembarangan. Kalau kain-kain itu dipakai salat dan ngaji, kan seneng. Ibadah kepada Allah harus berpakaian bagus," kata Ibu.

Tahun ini sangat nyesek bagi ibu. Tabungan selama setahun dari hasil laba dagangan memang sudah direncanakan untuk membeli hadiah ramadan. Tapi, karena Jakarta masuk zona merah pandemi Covid-19, oprasional Pasar Tanah Abang pun ditutup.

Ibu sebenarnya ingin beralih ke Pasar Rau Serang, tapi karena menjelang ramadan diumumkan adanya pasien Covid-19, rencana itu pun dibatalkan.

Ibu memang tidak begitu paham tentang virus corona, namun anak-anaknya menahan agar Ibu tidak pergi ke pasar. Akibatnya, hingga menjelang pertengahan ramadan belum ada hadiah yang dibeli.

"Bagikan uangnya saja, Bu," saya mengusulkan.

Bagi ibu hadiah berupa kain dan uang itu hal yang berbeda. Biasanya, jika pelanggan warung terlihat mampu secara ekonomi, Ibu hanya memberinya hadiah kain. Namun jika pelanggan termasuk keluarga miskin, hadiah dobel dengan sebuah amplop berisi uang.

"Ke pasar tidak bisa, Bu. Jangan memasakan diri," kata saya mencoba memberi pemahaman.

Hingga kemudian Abang menyarankan untuk membeli hadiah lebaran melalui belanja online.

"Harganya murah. Tinggal pilih dan transfer saja," kata Abang sambil menunjukan aplikasi belanja online di HP.

Banyak pertimbangan untuk membeli belanja online. Apalagi Ibu sering mengungkit-ngungkit jika saya sering mendapatkan baju yang dibeli online tidak sesuai dengan ukuran yang ditawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun