Suara gelak tawa dan ocehan anak-anak terdengar keras hingga ke dalam rumah. Saya melihat dari jendela. Anak-anak sedang bermain sepak bola di taman depan rumah.Â
Dasar anak-anak, diliburkan dari sekolah dan diminta belajar di rumah malah asik bermain bebas di luar rumah.
Saya kemudian tertarik untuk mendekati mereka. Dari bawah pohon saya hanya berdiri mengamati. Mereka adalah anak kampung belakang komplek yang biasa bermain di tanah fasum.Â
Sejenak saya berpikir, di tengah orang dewasa was-was dengan penyebaran covid-19, anak-anak malah asik dengan dunianya. Bahkan sejak Gubernur Banten mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona pada hari minggu lalu, warga komplek benar-benar mengikuti intruksi isolasi diri di dalam rumah.Â
"Sekolah libur ya, dek?" Saya bertanya ketika mereka sudah berkumpul istirahat.
"Libur Om. Asik liburnya lama gara-gara corona," kata salah satu anak disambut dengan gelak tawa anak lainnya.
Saya hanya tersenyum menanggapinya. Bebas sekali pikiran anak-anak.Â
"Kalian tidak belajar?"Â
"Kata Bu Guru, belajarnya online. Tapi gak ngerti gimana," katanya polos.
"Lho, terus tidak belajar?"
"Gak punya HP. Bapaknya juga lagi kerja," anak lainnya menanggapi.