Biografi intelektual cenderung mengulas tokoh dengan gaya penulisan menggunakan bahasa ilmiah. Bisa jadi karena latar belakang tokoh yang diceritakan adalah ilmuwan, saintis atau akademisi. Lain halnya dengan biografi jurnalistik, semua data yang ditulis dihasilkan melalui wawancara dengan tokoh yang bersangkutan atau pun dengan sosok yang dinilai sebagai pendukung cerita.Â
Pembahasan yang diulas di atas setidaknya mampu menjadi acuan konkret tentang biografi jenis apa yang hendak kita tulis. Menulis biografi jenis apa pun yang menarik minat kita tentu menyodorkan dua mata koin: Kemudahan dan tantangan. Masing-masing opsional itu akan beririsan dengan jam terbang, komptensi dan ketelatenan penulis dalam menuntaskan naskah yang sedang digarap.
Tulungagung, 29 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H